Puan dan Ganjar Dinilai Minim Prestasi Nasional

Kamis, 09/09/2021 19:20 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Diolah Law-Justice).

Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Diolah Law-Justice).

law-justice.co - Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai minim prestasi secara nasional. Pernyataan ini dilontarkan oleh Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.

Jamil mengatakan sulit menilai mana yang lebih berprestasi antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Baik Puan maupun Ganjar, kata dia, sama-sama minim prestasi. Kedu politikus PDIP itu belum punya rekam jejak yang moncer di level nasional.

"Puan selama menjadi menteri tidak terdengar gebrakan yang monumental. Kebijakan yang diambilnya juga tidak membuat decak kagum masyarakat," kata Jamil kepada Law-Justice, Kamis (9/9/2021).

Jamil membeberkan, revolusi mental yang digelorakan sejak Puan menjadi menteri juga tidak berjalan. Ia menyebut capaian revolusi mental selama ditangani Puan tidak jelas, bahkan sampai saat ini gaungnya sudah tidak terdengar.

"Selama jadi Ketua DPR juga belum terlihat prestasinya. DPR seolah hanya berjalan rutinitas. Bahkan fungsi legislasi dinilai paling lemah selama DPR dipimpin Puan," ujar Jamil.

Di sisi lain, sosok Ganjar juga belum menunjukan kapasitasnya sebagai pemimpin nasional. Menurut Jamil, selama menjadi gubernur, Ganjar tampaknya masih sebagai pemimpin lokalit.

"Pestasinya selama jadi gubernur juga belum ada yang monumental. Belum terlihat kebijakan yang diambilnya berimbas untuk kemajuan nasional," katanya.

Kalau pun harus dinilai, Jamil melanjutkan, Ganjar memang lebih baik dari Puan dilihat dari elektabilitasnya. Namun melihat sepak terjang lembaga survei belakangan, ia meragukan validitasnya.

"Puan dan Ganjar dilihat dari prestasi tampaknya seimbang. Keduanya sama-sama kurang berprestasi di level nasional," kata Jamil.

Karena minimnya prestasi kedua politikus tersebut, wajar jika DPP PDIP nantinya akan lebih memilih Puan daripada Ganjar pada Pilpres 2024.

Puan, meskipun kurang berprestasi, namun sudah memimpin di level nasional. Sementara Ganjar hingga saat ini masih lokalit.

Selain itu, Puan adalah salah satu trah Soekarno. Nama Soekarno tampaknya masih bisa dijual untuk mendulang suara bila Puan maju pada Pilpres mendatang.

"Hal terpenting, bagi Megawati Soekarnoputri, kalau Puan tidak dimajukan pada Pilpres 2024, maka peluang lenyapnya trah Soekarno akan besar. Tentu hal ini tidak dikehendaki Megawati dan petinggi PDIP yang diuntungkan bila trah Soekarno masih tetap eksis di PDIP," kata Jamil.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar