Kenali Gangguan Saraf Pada Anak, Ternyata ini Penyebab dan Gejala ADHD

Sabtu, 04/09/2021 18:20 WIB
Ilustrasi gangguan fokus pada anak (Net)

Ilustrasi gangguan fokus pada anak (Net)

Jakarta, law-justice.co - Sulit fokus menjadi masalah beberapa anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Meski hal itu normal terjadi, namun Anda juga perlu mewaspadai kondisi ADHD. Apa maksudnya?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan salah satu gangguan perkembangan saraf paling umum pada anak. Kondisi ini biasanya pertama kali didiagnosis pada usia kanak-kanak dan akan berlangsung hingga dewasa.


Anak-anak dengan ADHD umumnya mengalami kesulitan untuk memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif --bertindak tanpa memikirkan apa akibatnya, hingga terlalu aktif. Merupakan hal normal bagi anak-anak yang terkadang mengalami kesulitan fokus dan berperilaku.

Namun ADHD merupakan kondisi lain yang bisa berlanjut lebih parah, hingga menyebabkan anak sulit fokus dan susah bergaul di sekolah, di rumah, atau dengan temannya.

 

Penyebab ADHD pada Anak

Belum diketahui apa yang sebenarnya menyebabkan hal ini terjadi, tetapi banyak kasus ADHD diturunkan dalam keluarga, sehingga faktor genetika pun turut berpengaruh. Ada kemungkinan juga jika anak memiliki ketidakseimbangan dalam bahan kimia otak yang disebut neurotransmitter.

Selain genetika, beberapa ilmuwan juga menemukan kemungkinan faktor risiko lain yang menyebabkan ADHD, seperti paparan bahan kimia, konsumsi alkohol dan penggunaan tembakau selama kehamilan. Kemudian, kerusakan otak dan kelahiran bayi prematur dengan berat badan rendah juga bisa menjadi penyebabnya.


Ada beberapa gejala ADHD pada anak yang perlu orang tua perhatikan seperti dikutip dari Web MD berikut ini.


Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Dipahami Orang Tua


1. Sulit memperhatikan
Ini adalah salah satu gejala utama ADHD, Moms. Anak mungkin merasa sulit untuk mendengarkan, mengikuti petunjuk, menyelesaikan tugas, hingga menemukan barang-barangnya sendiri. Anak juga akan banyak melamun dan membuat kesalahan yang ceroboh. Beberapa anak juga akan menghindari kegiatan yang membutuhkan konsentrasi atau tampak membosankan baginya seperti sekolah.


2. Hiperaktif
Anak yang tidak bisa duduk dengan tenang walau sebentar saja juga menjadi gejala ADHD. Si kecil mungkin berlari dan memanjat benda-benda sepanjang waktu, bahkan ketika di dalam ruangan. Ketika duduk, ia cenderung menggeliat dan terlihat gelisah. Orang tua juga mungkin memperhatikan bahwa anaknya terlalu banyak berbicara hingga merasa sulit untuk bermain dengan tenang.


3. Impulsif
Anda akan melihat perilaku anak yang tidak sabaran dan tidak bisa menunggu giliran. Dia mungkin akan memotong antrean, menyela orang lain, atau melontarkan jawaban sebelum guru menyelesaikan pertanyaan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar