Jersey Messi Ditarik dari Pasaran, Barca Kehilangan 80% Pendapatan

law-justice.co - Kepindahan Lionel Messi dari Barcelona ke Paris Saint Germain (PSG) benar-benar mengagetkan semua pihak. Messi sudah sepakat untuk bertahan, tapi semua terganjal financial fair play.

Meski Messi sudah pasti akan akan berseragam PSG musim depan, nyatanya jersey bernomor punggu 10 untuk musim 2021/2022 sudah terlanjur beredar di pasaran.

Kini semua kaos itu harus ditarik dan dikembalikan ke perusahaaan Nike di Amerika Serikat.

Meskipun diperkirakan tidak ada kerugian ekonomi yang besar dari ini, akan menjadi tugas Nike untuk memutuskan apa yang terjadi pada kaos tersebut setelah mereka dikembalikan.

Barcelona memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mengembalikan jersey Messi yang terlanjur diedarkan ke distributor.

Ini adalah prosedur standar untuk kaos yang sudah dicetak sebelum pemain meninggalkan klub, misalnya yang terjadi dengan Neymar pada tahun 2017.

Tapi Messi menyumbang 80 persen dari penjualan jersey Barcelona.

Menurut berbagai penelitian, sekitar delapan dari sepuluh kaus Barcelona yang dijual memiliki nomor 10 Messi tercetak di bagian belakang, yang berarti pendapatan antara 20 dan 30 juta euro per musim untuk klub Catalan.

Direktur umum Diagonal Inversiones, Marc Ciria, menjelaskan setelah kepergian Messi bahwa mereka berharap kaus Memphis Depay akan terjual dengan kecepatan yang baik setelah pukulan ini.

"Dia bisa tampil di lima dari setiap sepuluh kemeja yang terjual dan dengan demikian menghindari penurunan penjualan lebih dari 30 persen dalam jangka pendek," kata Ciria, dilansir dari Marca.

Jersey Barcelona untuk musim 2021/22 telah dijual sejak 16 Juni, yang berarti para penggemar memiliki waktu dua bulan untuk membeli kaos Messi mereka untuk musim mendatang. Sementara di Paris, fans PSG akan mengerubungi jersey bernomor punggung 30.