Makin Banyak Terdeteksi di Indonesia, Ini Gejala Varian Baru Covid-19

Sabtu, 17/04/2021 10:14 WIB
Gejala varian baru virus corona. (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Gejala varian baru virus corona. (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

law-justice.co - Varian baru virus Corona makin banyak terdeteksi di Indonesia. Serupa dengan Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga mendeteksi enam varian baru virus corona yang masuk kategori variant of interest (VoI), selain tiga varian sebelumnya yang lebih menular.

Menurut WHO, semua virus, termasuk virus corona baru atau SARS-CoV-2, berubah seiring waktu yang mengakibatkan kemunculan varian anyar. Sebagian besar tidak berdampak langsung ke kesehatan masyarakat.

Di Indonesia setidaknya terdeteksi tiga varian varian virus corona, yakni varian Inggris B117 yang lebih menular, varian dengan mutasi E484K atau Eek, dan varian B1525. Dr Gyan Bharti, ahli paru Rumahsakit Columbia Asia, Ghaziabad, India, mengatakan, menurut Satuan Tugas Nasional untuk Covid-19, ada lebih dari 24.000 mutasi pada 7.000 varian virus SARS-CoV2.

"Semua mutasi atau varian mungkin tidak bisa menular atau menyebabkan infeksi, dan masih belum ada kejelasan strain mana yang menyebabkan gejala apa," katanya seperti dilansir dari Timesnownews.com.

"Namun, dengan strain yang lebih baru, kami cenderung melihat gejala yang lebih baru," ujar dia.

Dr Gyan Bharti mengatakan, mayoritas pasien yang terjangkit varian baru virus corona memiliki gejala: demam, nyeri pada otot, batuk kering dan terus menerus, kehilangan bau dan rasa.

Tetapi, dia bilang, beberapa mungkin memiliki gejala tambahan, seperti: konjungtivitis, sakit tenggorokan, sakit kepala, ruam, sakit perut, perubahan warna pada jari tangan dan kaki.

“Memiliki gejala ini pada anak-anak bisa mengindikasikan kemungkinan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C), hasil Covid-19 yang berpotensi fatal,” sebut Dr Gyan Bharti.

Mengutip laman British Heart Foundation, varian baru virus corona memiliki gejala utama yang sama dengan strain awal, termasuk: suhu tinggi, batuk terus menerus, kehilangan indera perasa atau penciuman. Beberapa penelitian awal pada varian Inggris menunjukkan gejala yang sangat mirip dengan strain lain.

Menurut penelitian di Inggris, 35% orang yang dites positif mengidap varian Inggris mengalami batuk dibandingkan dengan 27% yang dites positif terjangkit jenis virus corona lain.
Gejala umum yang dilaporkan untuk varian Inggris serupa dengan jenis lain, misalnya, kelelahan (32%), nyeri otot (25%), demam (21%), dan sakit tenggorokan (21%). Gejala ini mirip dengan yang terlihat pada varian virus corona lainnya.

Hanya, kehilangan rasa atau bau sedikit lebih jarang terjadi pada orang yang terjangkit varian Inggris. Yakni, 15% yang terpapar varian Inggris melaporkan gejala ini dibanding 18% orang dengan jenis lain.

Dr Gyan Bharti menyarankan, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, yang terbaik adalah segera mengisolasi dia dari anggota keluarga yang lain.

Langkah selanjutnya adalah menghubungi dokter dan melakukan tes virus. Saat ini, pengenalan cepat gejala dan tindakan waspada bisa menyelamatkan nyawa dan sakit yang lebih parah.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar