Taiwan Perketat Pasukan Siap Perang di LCS, China Berang

Rabu, 17/03/2021 12:28 WIB
Peta Laut China Selatan (Foto: Theday.co.uk)

Peta Laut China Selatan (Foto: Theday.co.uk)

law-justice.co - Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan, militer telah memperkuat penempatan di Laut China Selatan yang disengketakan, dan Amerika Serikat telah menyetujui ekspor teknologi sensitif untuk melengkapi armada kapal selam baru Taiwan.

China, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu dalam beberapa bulan terakhir, berupaya menekan Taipei agar menerima kedaulatan Beijing. Taiwan telah berjanji untuk mempertahankan diri.

Berbicara di parlemen pada Rabu (17/3/2021), Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng, yang baru menjabat bulan lalu, menyatakan, Taiwan telah meningkatkan personel dan persenjataan yang ditempatkan di Itu Aba, pulau utama yang diduduki Taiwan di Laut China Selatan.

Itu Aba, juga dikenal sebagai Pulau Taiping, adalah pulau alami terbesar di Kepulauan Spratly dan ditempati oleh Penjaga Pantai Taiwan.

"Mereka mampu memulai perang," kata Chiu ketika ditanya oleh seorang anggota parlemen tentang apakah China bisa menyerang Taiwan, seperti dikutip Reuters. “Tujuan saya adalah agar kita selalu siap setiap saat”.

Ekspansionisme China

Chiu menyebutkan, Taiwan memperkuat posisinya di Itu Aba karena "ekspansionisme" China di wilayah tersebut, meskipun saat ini tidak mempertimbangkan untuk kembali ke garnisun tentara permanen.

China telah membangun pulau-pulau buatan manusia di Laut China Selatan dan memasang pangkalan udara di beberapa pulau tersebut. Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei semuanya memiliki klaim yang bersaing di jalur air tersebut.

Secara terpisah, Chiu bilang, Amerika Serikat telah menyetujui izin ekspor untuk semua peralatan sensitif yang diperlukan untuk armada kapal selam pertama Taiwan yang dibuat di dalam negeri.

Pembangunan delapan kapal selam serang dimulai November tahun lalu, dengan target kapal selam pertama selesai pada 2024.

Dia menambahkan, pembelian senjata Taiwan dari Amerika Serikat, sumber utama senjata pulau itu, tidak terpengaruh oleh Pemerintahan Joe Biden yang baru yang terbentuk dan terus berlanjut.

Taiwan sedang memodernisasi angkatan bersenjatanya, terutama karena menghadapi tantangan hampir setiap hari dari China di wilayah udara dan perairan dekat pulau itu. Termasuk, misi Angkatan Udara China yang sering ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Menurut Chiu, misi itu adalah bagian dari perang gesekan China melawan Taiwan, yang pasukannya dikerdilkan oleh Beijing. Dan, pasukan pertahanan Taiwan sudah menyesuaikan cara menangani serangan semacam itu, meskipun tidak memberikan perincian.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar