Mengerikan! Begini Cara Kerja Virus Corona Merusak Paru-paru

Senin, 25/01/2021 23:31 WIB
Ilustrasi virus Corona serang dan merusak paru-paru. (Genpi.co)

Ilustrasi virus Corona serang dan merusak paru-paru. (Genpi.co)

Jakarta, law-justice.co - Virus Corona sudah menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian, jutaan paru-paru juga dipastikan sudah rusak karena virus asal Kota Wuhan, China ini lebih banyak menyerang paru-paru.

Hal itu diakui oleh Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, Dr. dr. Agus Dwi Susanto SpP(K). Dalam sebuah sesi webinar, dokter Agus turut menjelaskan bagaimana cara virus corona menginfeksi paru-paru.

"Kalau seseorang terinfeksi virus Sars-CoV-2, virus tersebut akan masuk ke saluran napas. Kemudian dia akan menempel di reseptornya, yang paling banyak adalah reseptor ACE2 (Angiotensin converting enzyme 2)," ujarnya di YouTube BNPB Indonesia, belum lama ini.

Agus menambahkan, di sini virus akan segera menempel di reseptornya kemudian masuk ke dalam sel di dalam saluran napas dan paru, serta akan bereplikasi atau bertambah banyak jumlah virusnya di dalam tempat tersebut.

"Nah, di situ juga virus akan menyebabkan terjadinya suatu reaksi tubuh kita untuk melawan virus tersebut yang menyebabkan terjadinya berbagai respons tubuh, yaitu pelepasan berbagai mediator atau faktor-faktor peradangan tubuh. Dan itulah yang akan menyebabkan terjadinya kerusakan di paru itu sendiri," kata dia.

Mediator peradangan atau mediator inflamasi tersebut menurut Agus akan menyebabkan rangsangan sehingga memicu kerusakan pada jaringan paru, apabila respons dari inflamasi itu tidak bisa mengeradikasi dari virus itu sendiri.

Menurut Agus, masalah sebenarnya bukan hanya terjadi di paru saja, karena reseptor ACE2 juga banyak terdapat pada organ lain.

"Makanya seperti di saluran napas atas, jantung, ada reseptornya, di pembuluh darah, juga di saluran cerna," tuturnya.

Agus lebih lanjut mengatakan, hal itulah yang menyebabkan adanya gejala-gejala non paru dari COVID-19, karena reseptor tersebut juga ditemukan di luar paru.

"Tapi memang sebagian besar reseptor ACE2 ada di saluran napas dan paru," kata dr. Agus Dwi Susanto.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar