Eks Menhan AS Sebut Trump yang Gerakkan Massa Geruduk Capitol Hill

Kamis, 07/01/2021 11:23 WIB
Eks Menhan AS Sebut Trump yang Gerakkan Massa Geruduk Capitol Hill. (Beritasatu).

Eks Menhan AS Sebut Trump yang Gerakkan Massa Geruduk Capitol Hill. (Beritasatu).

Jakarta, law-justice.co - Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis menyebut kerusuhan di Gedung Kongres di Capitol Hill, Washington DC, Rabu (6/1) digerakkan oleh Presiden Donald Trump.

Seperti melansir cnnindonesia.com, dia juga menyebut serangan tersebut sebagai "upaya untuk menaklukkan demokrasi Amerika dengan aturan massa".

"(Trump menggunakan) kepresidenannya untuk menghancurkan kepercayaan dalam pilpres kami dan untuk meracuni rasa hormat kita terhadap sesama warga negara, namanya akan hidup dalam penghujatan sebagai profil dalam kepengecutan," kata Mattis.

Senada dengan Mattis, mantan Presiden AS Bill Clinton juga menyebut bahwa kerusuhan itu dipicu oleh Trump.

"Serangan itu dipicu oleh lebih dari empat tahun (kepemimpinan) politik beracun yang menyebarkan informasi yang salah dengan disengaja, menaburkan ketidakpercayaan dalam sistem kami, dan mengadu domba orang Amerika satu sama lain," kata Clinton dalam sebuah pernyataan.

"Kerusuhan itu dipicu oleh Donald Trump dan para pendukungnya, termasuk banyak orang di Kongres untuk membatalkan kekalahan hasil pilpresnya," ujar dia.

Clinton menambahkan bahwa transisi kekuasaan harus dilaksanakan secara damai.

"Pemilu bebas, penghitungannya adil, hasilnya final. Kita harus menyelesaikan pengalihan kekuasaan secara damai atas amanat Konstitusi kita," tuturnya.

"Saya selalu percaya bahwa Amerika terdiri dari orang-orang yang baik dan sopan. Saya pun masih menerapkannya. Jika kita memang seperti itu, kita harus menolak kekerasan hari ini, membalik halaman, dan maju bersama -menghormati Konstitusi kita, tetap berkomitmen pada pemerintahan rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," kata Clinton.

Sebagaimana diketahui, massa pendukung Trump bentrok dengan aparat kepolisian di depan Gedung Kongres Capitol Hill setelah sempat memaksa masuk. Massa menolak hasil Pilpres 2020 dan berusaha menggagalkan sidang pengesahannya.

Satu orang wanita sebelumnya dikabarkan tewas saat menyerbu masuk ke gedung tersebut. Saat ini kerumunan massa di Gedung Kongres telah membubarkan diri menyusul pemberlakuan jam malam pukul 18.00 petang.

Kerumunan massa terlihat berjalan menjauh dari Capitol mulai pukul 18.25.

Polisi disebut berhasil membubarkan kerumunan dari halaman di sisi barat gedung Kongres dan memindahkan mereka kembali ke sekitar kolam gedung.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan dari aparat kepolisian maupun massa, meski mereka sempat meneriaki petugas saat diminta mundur.

Jam malam ini sendiri berlaku hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar