Dua Minggu Berjuang, Dokter Spesialis Bedah Saraf Gugur Karena Covid

Kamis, 19/11/2020 10:15 WIB
100 Dokter Meninggal Akibat Corona, Indonesia Mengheningkan Cipta! (Twitter).

100 Dokter Meninggal Akibat Corona, Indonesia Mengheningkan Cipta! (Twitter).

[INTRO]

 

Kabar duka kembali hadir bagi dunia medis di tanah air. Rabu (18/11) kemarin, dokter spesialis bedah saraf, Andrianto Purnawan (38) meninggal dunia setelah dua minggu lebih berjuang melawan Covid-19.

Andrianto tercatat sebagai Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan COVID-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

“Beliau meninggal kemarin pukul 10.56 di RS Soetomo (Surabaya) setelah sekitar 15 hari dirawat karena COVID-19," kata Humas PB IDI, dr. Halik Malik dilansir ANTARA, Kamis (19/11).

Halik Malik meminta semua pihak agar mendoakan almahrum. Semasa hidup mendiang Andrianto dikenal sebagai sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada para juniornya. Selama pandemi Covid-19, dia sempat beberapa kali bertemu dengan Andrianto.

"Sepanjang pandemi ini beberapa kali saya sempat bertemu dengan almarhum di kantor PB IDI, dokter TOP begitu beliau akrab kami sapa adalah sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada saya yang lebih junior, bekerja dengannya membuat semua urusan rasanya lebih mudah," kata dia.

Saat ini sudah lebih dari 160 dokter yang gugur karena Covid-19. Data dari laporcovid.org menunjukkan, sebanyak 102 perawat dan 8 dokter gigi yang meregang nyawa setelah terpapar penyakit yang disebabkan virus Sars-CoV-2 itu per 19 November 2020.

Andrianto yang aktif di Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB IDI, juga terlibat dalam penggalangan donasi APD dari berbagai pihak kepada dokter di daerah, melakukan edukasi kepada masyarakat antara lain melalui tulisannya di media dan mengisi serial diskusi online seputar pencegahan Covid-19.

"Sejak muda memang sudah dikenal sebagai aktivis di lembaga kesehatan mahasiswa Islam dan aktif dalam berbagai pelayanan sosial kebencanaan di Indonesia, sungguh kami merasa kepergiannya merupakan kehilangan yang sangat besar," demikian ungkap Halik.

Sebelum menjadi Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan Covid-19 PB IDI, Andrianto yang mengambil spesialisasi bedah saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu tercatat sebagai anggota bidang hubungan lembaga pemerintah dan media massa PB IDI periode 2019-2021.

Pria asal Malang itu kali terakhir bertugas di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah.

(Antonius Wilhelmus Fernandez\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar