Sri Mulyani: Kondisi Pandemi Harusnya Jadi Momen Indonesia Bersatu

Sabtu, 31/10/2020 15:48 WIB
Sri Mulyani Menkeu (lentera.co.id)

Sri Mulyani Menkeu (lentera.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada masa krisis akibat pandemi covid-19, harusnya jadi momentum Indonesia untuk membangun dan bersatu bukan saling menyalahkan dan menjatuhkan

Pertama adalah menghadapi krisis tapi dengan saling menyalahkan. Atau justru menghadapi krisis dengan melihatnya sebagai sebuah kesempatan bagi negara untuk membangun.

Tugas dari pemerintah adalah memformulasikan dengan cepat, langkah-langkah yang tepat untuk membangun negara. Ini bisa menjadi sebuah fondasi yang kuat bagi perekonomian negara.

“Respon dari bangsa dalam menghadapi krisis adalah bisa kita terus menerus menyalahkan satu sama lain atau suatu negara melihat suatu krisis sebagai kesempatan untuk memformulasikan langkah-langkah yang tepat dan membangun negaranya untuk tidak bisa mengatasi krisis namun sambil terus membangun fondasi negara yang lebih kuat,” ujarnya dalam acara upacara Hari Oeang ke-74 secara virtual, Sabtu (31/10/2020).

Menurut Sri Mulyani, pada masa ini lah Indonesia benar-benar diuji. Karena di saat bersamaan, selain mengatasi covid Indonesia juga sedang fokus membangun pondasi negara ke depan.

“Saat inilah Indonesia diuji dengan situasi yang sama dan kita harus yakin bahwa kita harus memfokuskan seluruh tenaga dan pikiran kita tidak hanya mengatasi krisis covid tapi juga terus membangun pondasi Indonesia ke depan,” jelasnya.

Di sisi lain, jika hanya fokus dalam membangun pandemi ekonomi Indonesia akan jatuh lebih dalam lagi. Karena selain krisis kesehatan, pandemi juga berdampak pada sosial ekonomi.

“Pandemi covid-19 tidak hanya masalah kesehatan. Tapi telah memakan korban jiwa dan juga berimplikasi pada sosial ekonomi. Indonesia sedang berjuang untuk keluar dari kondisi covid-19 seperti uang dihadapi 200 negara lain di dunia,” jelasnya.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar