Tahun 2020 Belum Berakhir, APBN Sudah Rugi Lebih dari Rp682 Triliun

Senin, 19/10/2020 16:18 WIB
Menkeu Sri Mulyani sebut APBN hingga September sudah tekor Rp682,1 triliun (lentera.co.id)

Menkeu Sri Mulyani sebut APBN hingga September sudah tekor Rp682,1 triliun (lentera.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Hingga bulan September 2020, defisit anggaran atau anggaran tekor sudah mencapai 4,26% atau setara dengan Rp682,1 riliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, realisasi defisit ini masih berada dalam batas yang ditetapkan pemerintah di Perpres 72 sebesar 6,34% di tahun ini.

"Defisit ini masih sesuai dengan Perpres 72 dari tren kita," katanya melalui video conference, Senin (19/10/2020).

Namun, ia menekankan defisit ini jauh lebih baik dari negara lainnya yang melebarkan defisitnya hingga di atas 10% dan bahkan ada yang capai 20%. Negara lainnya yang dimaksud seperti Amerika Serikat (AS) defisit 18,7% di tahun ini dan di tahun depan 8,7%, Perancis dari 10,8% di tahun ini menjadi 6,5% di tahun depan hingga Jepang defisitnya tahun ini 14,2% dan tahun depan 6,4%.

"Perlu diingat Rp 682,1 triliun itu, defisit diberbagai negara lain bahkan capai belasan bahkan 20`an persen. Jadi kalau Indonesia defisit 4,16% dan pertumbuhan ekonominya sekitar minus 2% hingga -0,6% di kuartal III. Jadi Indonesia lebih baik daripada peer groupnya," jelasnya.

Adapun defisit anggaran ini disebabkan penerimaan negara yang lebih rendah dibandingkan belanja pemerintah. Kondisi ini disebabkan oleh semua sektor bisnis pembayar pajak negara mengalami tekanan yang dalam.

Hingga akhir September penerimaan negara tercatat Rp 1.159 triliun atau 68,2% dari target. Penerimaan ini terkontraksi dalam hingga 13,7%.

Sedangkan, di sisi lain belanja negara terus tumbuh hingga 15,55 atau Rp 1.841,1 triliun hingga akhir September 2020.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar