Penolakan Gatot Disebut Sengaja Dibuat Rezim untuk Bikin Kegaduhan

Sabtu, 03/10/2020 11:21 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Finroll.com)

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Finroll.com)

Jakarta, law-justice.co - Banyak kalangan yang mengaku prohatin dengan insiden di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, saat Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo beserta kawan-kawan melakukan aksi tabur bunga, lalu didemo oleh sekelompok orang hingga terjadi kekisruhan.

Salah satu yang prihatin adalah Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar.

Melalui sebuah video berdurasi 45 detik yang diposting di Twitter pribadinya @musniumar, dia mengungkapkan keprihatinannya atas insiden yang menimpa Gatot dan kawan-kawan.

"Pendemo Jend. Gatot Nurmantiyo kocar kacir ketika pendukung Gatot datang dan mengejar mrk pendemo" kicaunya di twitter.

"Janganlah, mereka yang berhimpun dalam organisasi apapun, apalagi yang hanya sekedar mau tabur bunga kemudian mereka didemo gitu ada yang bayar," sambung sosiolog itu.

Menurut Musni Umar, upaya provokasi dari para pendemo yang dibayar itu seperti ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak tertentu yang ingin membuat suasana semakin gaduh.

"Hanya memprovokasi keadaan, dan itu semakin tidak menentu padahal kita sedang menghadapi situasi yang sangat berat di masa depan ini," demikian Musni Umar.

Disisi lain, Presidium KAMI Purnawirawan TNI-Polri Jawa Barat, Mayjen (Purn) Yayat Sudrajat menyatakan kelompok-kelompok yang melakukan aksi demo dan penolakan terhadap adanya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sengaja dibentuk rezim ini untuk dibenturkan dengan gerakan moral tersebut.

“Dengan maraknya demo anti KAMI,” kata Yayat Sudarajat dalam keterangannya.

Yayat merasa heran lantaran KAMI adalah gerakan moral yang berusaha membangun kesadaran publik untuk bersikap atas kondisi negara yang sangat memprihatinkan.

Alasannya bersama seluruh purnawirawan TNI-Polri se Jawa Barat mendukung gerakan yang digawangi mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tersebut karena milihat sosok di baliknya.

Menurut Yayat, gerakan KAMI sengaja dibentuk murni untuk menyelamatkan Indonesia.

“Kan jadi aneh ada masyarakat yang justru menolak gerakan KAMI, yang ingin menyelamatkan bangsa,” kata Yayat.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar