Resmikan Universitas Siber Asia, Ma`ruf Dukung Pembelajaran Online

Selasa, 22/09/2020 15:45 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin dukung pembelajaran online (pinterpolitik)

Wakil Presiden Maruf Amin dukung pembelajaran online (pinterpolitik)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Presiden Ma`ruf Amin meresmikan Universitas Siber Asia pada Selasa (22/9/2020) hari ini. Dia pun sangat mendukung pembelajan online atau e-learning.

Menurut dia, proses pembelajaran secara daring merupakan sebuah pilihan untuk memperoleh pendidikan di negara kepulauan seperti Indonesia. Namun demikian, Ma`ruf menyebut perlunya kreativitas dalam e-learning ini.

"Universitas Siber Asia didirikan untuk memberikan akses pendidikan tinggi yang seluas-luasnya dan terjangkau kepada masyarakat. Hal ini tentu akan memberikan dampak yang positif bagi pengembangan pendidikan di Indonesia," kata Ma`ruf seperti dilansir dari detikcom.

"Karena sebagai negara kepulauan dengan kondisi sosial ekonomi yang beragam, pendidikan melalui sistem pembelajaran daring atau e-learning dapat menjadi sebuah pilihan bagi masyarakat untuk mengakses pendidikan tinggi," sambungnya.

Ma`ruf mengatakan sistem pembelajaran daring ini akan menjadi lebih fleksibel. Dia menambahkan e-learning ini akan menjadi alternatif bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk menerapkan proses pembelajaran.

"Sistem pembelajaran daring atau e-learning, memungkinkan masyarakat untuk belajar kapan saja (anytime), di mana saja (anywhere), dengan biaya lebih terjangkau, dan waktu belajarnya pun lebih fleksibel. Meskipun sistem e-learning dapat menjadi alternatif sistem pembelajaran, tetapi saat ini baru sekitar 20 dari 4.741 perguruan tinggi di Indonesia yang menerapkan pembelajaran daring atau e-learning," jelasnya.

Lebih lanjut, Ma`ruf mendorong lembaga pendidikan tinggi membuka kelas secara online. Sehingga akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan tinggi.

"Karena itu, saya berharap dengan makin banyaknya lembaga pendidikan yang membuka sistem pembelajaran daring atau e-learning, semakin banyak kesempatan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi," kata Ma`ruf.

Namun demikian, Ma`ruf mengaku sistem pembelajaran daring ini memiliki banyak tantangan. Dia menyebut perlu kreativitas tenaga pengajar dan mahasiswa dalam keberlangsungan sistem belajar jarak jauh ini.

"Pembelajaran secara daring memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas yang tinggi, baik bagi pengajar maupun mahasiswanya. Para dosen harus keluar dari gaya konvensional dan lebih inovatif dalam menyiapkan materi dan mekanisme pembelajaran, serta memanfaatkan seluruh potensi teknologi yang ada untuk membantu pelaksanaan pembelajaran," katanya.

"Di sisi lain, mahasiswa juga dituntut harus lebih mandiri. Mahasiswa harus dapat memanfaatkan seluruh sumber pengetahuan untuk melengkapi proses pembelajaran jarak jauh ini," lanjutnya.

Guna mendukung proses pembelajaran daring ini, Ma`ruf menyebut pemerintah terus berupaya meningkatkan infrastruktur telekomunikasi. Sehingga masyarakat di daerah terpencil dapat mengakses internet dengan baik.

"Pemerintah saat ini juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur telekomunikasi yang memadai dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia agar tidak ada hambatan bagi masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi secara daring. Masyarakat di daerah terpencil juga harus mendapatkan akses internet agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran e-learning yang semakin berkembang saat ini.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar