Ma`ruf Bicara Perbedaan dan Pilihan Politik: Itu Keniscayaan

Minggu, 23/04/2023 18:02 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin. (pinterpolitik)

Wakil Presiden Maruf Amin. (pinterpolitik)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Presiden (Wapres) Ma`ruf Amin menuturkan bahwa perbedaan pandangan dan pilihan politik dalam konstestasi Pemilu 2024 sudah sepatutnya terjadi di kalangan masyarakat. Menurutnya, itu sebagai proses demokrasi yang sedang berlangsung.

"Perbedaan pandangan politik dalam sistem demokrasi kita itu suatu keniscayaan, bahkan harus ada perbedaan politik,” ucap dia dalam keterangannya, Minggu (23/4/2023).

Namun, menurutnya, perbedaan pandangan dan pilihan politik pada Pemilu 2024 tidak akan menimbulkan perpecahan di antara masyarakat.

Ia meyakni, hal itu tak lepas karena kuatnya tali persaudaraan. “Pemilu yang akan datang tidak membuat kita terpecah, karena silaturahmi kita sudah kuat. Jadi tidak terpecah karena adanya perbedaan politik,” kata Ma`ruf.

Hal lain yang jadi pertimbangannya bahwa Pemilu sudah disepakati dalam penyelenggaraan negara di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat agaknya dapat menyikapi dengan berbesar hati dan tidak perlu diributkan karena sudah menjadi hal yang biasa.

“Pemilu ini kan sudah berkali-kali, artinya sudah biasa. Sikap legowo itu yang memang kita perlukan dalam menghadapi Pemilu, karena hal ini merupakan sistem yang kita sepakati dalam penyelenggaraan negara,” ujarnya.

Ma`ruf juga menekankan tidak boleh ada permusuhan yang ditimbulkan akibat perbedaan pandangan politik. Perbedaan merupakan sebuah kewajaran dan dapat disikapi secara bijaksana.

“Tetapi perbedaan itu tidak boleh menimbulkan permusuhan, harus disikapi dengan rasa kekeluargaan, damai,” tutupnya.

(Rohman Wibowo\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar