Puan Tak Mengerti Pancasila, Wasekjen PA 212: Itu memang Tipikal PDIP

Jum'at, 11/09/2020 16:44 WIB
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin (dailymotion.com)

Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin (dailymotion.com)

Jakarta, law-justice.co - Ketua DPP PDIP Puan Maharani dinilai tak paham Pancasila. Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin.

Oleh karena itu dia meminta Puan segera meminta maaf atas ucapan kontroversial soal Sumatera Barat (Sumbar). Pasalnya, apa yang sudah diucapkan Puan membuat sebagian warga Minang merasa dilecehkan.

"Sampai saat ini Puan masih merasa tidak salah dengan tidak meminta maaf atas pernyataannya yang diduga melecehkan masyarakat Minang,” katanya seperti dilansir dari jpnn.com, Jumat (11/9/2020).

Namun, Novel mengaku tak kaget saat Puan mengucapkan kalimat yang menuai kecaman dari sejumlah pihak tersebut. “Saya tidak kaget dengan komentar yang dilontarkan Puan karena memang sudah seperti itu tipikal PDIP yang selalu bersinggungan dengan SARA,” imbuh Novel.

Novel menyebut Puan keliru karena menganggap masyarakat Sumbar tidak Pancasilais. Padahal, masyarakat Sumbar sangat Pancasilais dan erat dengan ajaran agama Islam.

“Salah satu atau bagian dari berdirinya bangsa ini ada seorang tokoh dan menjadi wakil presiden pertama adalah Mohammad Hatta yang tak lain orang Sumbar,” sambung Novel.

Tak hanya itu, Novel juga menilai Puan sebagai sosok yang tidak mengerti Pancasila. “Saya melihat Puan yang tidak mengerti Pancasila yang sesungguhnya sehingga daerah yang kental dengan ajaran Islam dianggap tidak Pancasilais,” tegas Novel.

Atas hal itu, Novel pun kembali mendesak agar Puan yang juga Ketua DPR itu segera menyampaikan permintaan maaf.

"Untuk itu Puan harus segera membuat permintaan maafnya terhadap masyarakat Sumbar karena sangat membuat luka yang teramat dalam dan mengancam persatuan bangsa,” tandas Novel.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar