Heboh Simbol HUT RI Mirip Salib, Ngabalin: Otak Kok Ditaruh di Dengkul

Senin, 17/08/2020 08:42 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin. (fin.co.id)

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin. (fin.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin ikut berkomentar soal hebohnya protes terhadap adanya simbol mirip salib dalam logo HUT RI ke-75.

Lewat akun twitter pribadinya, dia mengaku heran dengan pihak yang mempermasalahkan logo tersebut.

Menurut dia dalam sebuah unggah video singkat tersebut, para pihak tersebut tidak paham dengan makna dalam logo tersebut.

“Sekali lagi, kenapa masih ada saja yang belum paham ya,” kicaunya di twitter.

Dia pun menganggap bahwa anggapan itu sangat keliru dan terbalik.

“APA BEDANYA OTAK & DENGKUL? yang biasa berpikir terbalik itu apa ya? koq bisa ya OTAKNYA ditaro ke DENGKUL dan DENGKULNYA ditaro ke OTAKNYA,” lanjutnya.

Dalam video tersebut, Ngalin menyatakan tidak ada simbol atau gambar salib dalam logo dimaksud.

Sebaliknya, desain itu adalah sebuah karya seni murni karya anak bangsa yang luas biasa.

“Logo ini murni dan asli, bukan salib. Ini adalah sebuah karya seni yang dibuat dan dilakukan oleh teman-teman, anak-anak Indonesia yang memiliki kemampuan karya seni yang luar biasa,” jelasnya.

Karena itu, ia berpesan agar logo tersebut dilihat dari sisi keindagan dan kebersamaan yang dibangun.

Juga, agar menjauhkan diri dari pikiran-pikiran penuh dengan kecurigaan serta kebencian.

Desain logo itu, kata Ngabalin, untuk mendorong komitmen dari nilai-nilai Pancasila.

Selain itu, juga nilai-nilai luhur kebersamaan, semangat kebinekaan dan persatuan di usia NKRI yang ke-75.

“Jadi, semua diksi dan narasi yang menyesatkan umat dan rakyat itu tidak boleh lagi beredar di mana-mana. Saya perlu melakukan klarifikasi ini supaya tidak boleh lagi ada yang memberikan satu nilai tersendiri atau pengertian bahwa logo ini berbentuk salib,” ucapnya.

Dia pun memberi maklumat agar saudara-saudara muslim jangan mengganggu suasana batin dari saudara-saudara dari umat nasrani.

Sebab, di Indonesia ada beragam agama yang dianut masyarakat.

“Kita punya negeri ini, kita hidup sama-sama. Kita harus menentang yang namanya intoleransi. Dari semangat kebersamaan itu menjadi penting,” jelasnya.

Dalam video itu, Ngabalin juga menunjukkan bentuk logo HUT RI yang resmi dikeluarkan dari Kantor Staf Presiden.

“Kalau dia dalam bentuk horizontal, seperti ini. Tetapi kalau Anda jadikan dia dalam bentuk vertikal, nah pasti berbentuk seperti yang ada di kepalamu (salib). Gitu lho. Jangan begitu,” pintanya.

Karena itu, ia menekankan agar semangat kebersamaan di tengah masyarakat harus dibangun.

Terlebih di suasana pandemi Covid-10 di mana imunitas juga harus dijaga.

Politisi asal Papua ini lantas menyampaikan analogi untuk meluruskan anggapan salah itu.

“Saya mau bilang juga, jangan-jangan nanti ada perempatan jalan, persimpangan di dekat rumahmu kau bilang lagi itu bentuk salib. Jangan kau jalan di atas salib itu, jalan itu, karena dia berbentuk salib," jelasnya lagi.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar