Rumah Pribadi Bupati Kediri Dilempar Petasan, Peneror Tinggalkan Pesan

Minggu, 16/08/2020 21:06 WIB
Ilustrasi Teror (tibyan.id)

Ilustrasi Teror (tibyan.id)

Jakarta, law-justice.co - Rumah pribadi Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno mendapat lemparan petasan pada Minggu (16/8/2020) sekitar pukul 03.00 WIB. Aksi teror itu terekam kamera pengawas (CCTV).

Dalam rekaman CCTV, aksi pelemparan petasan dilakukan oleh dua orang. Selain itu, pelaku juga meninggalkan ancaman agar bupati dan keluarganya segera meninggalkan Kabupaten Kediri.

Pelemparan petasan oleh orang tak dikenal ini dilakukan ke arah garasi rumah yang berada persis di depan kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri, Jalan Soekarno Hatta.

Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar mengatakan, dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan selongsong petasan sepanjang 80 sentimeter dan bubuk mesiu bekas ledakan. Akibat ledakan petasan, satu dari 10 kendaraan di dalam garasi mengalami lecet pada bagian depan.

"Satu kendaraan di garasi lecet terkena lemparan, kita temukan juga ancaman yang dituliskan lewat karton," ujar Gilang, dikutip Medcom.id, Minggu (16/8/2020).

Dalam selongsong petasan berbahan karton, polisi menemukan tulisan yang ditinggalkan pelaku, yang menyebut bahwa Kediri milik salah satu organisasi keagamaan dan meminta bupati dan keluarga untuk meninggalkan Kediri disertai ancaman pembakaran. Diakhir pesan melalui tulisan berwarna merah itu, pelaku juga menuliskan NKRI harga mati.

Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten Kediri, Agung Joko Retmono mengatakan sempat mendengar 10 kali ledakan. "Awalnya kami mengira korsleting listrik," ucapnya.

Berdasarkan rekaman CCTV, Agung menjelaskan pelaku dengan ciri ciri berbadan gempal melemparkan petasan berjenis kembang api ke arah garasi. Sementara satu pelaku berbadan kurus menunggu di atas motor vario tanpa pelat nomor polisi.

"Setelah melempar petasan, pelaku kemudian pergi ke arah barat," katanya.

Kasus teror masih ditangani Polres Kediri. Polisi telah membawa barang bukti dari lokasi dan memintai keterangan sejumlah saksi.

(Hendrik S\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar