Masa Pandemi, Mengapa Banyak Orang Eropa Jadi Lebih Suka Telanjang

Kamis, 13/08/2020 21:01 WIB
 Pantai Kapari di Yunani, salah satu lokasi favorit kaum nudis (Getty Images)

Pantai Kapari di Yunani, salah satu lokasi favorit kaum nudis (Getty Images)

law-justice.co - Kawasan Eropa saat ini sedang mengalami gelombang panas, bersamaan dengan masih berlangsungnya pandemi virus corona. Hal ini mengakibatkan banyak orang mengubah gaya hidupnya dalam hal berpakaian. 

Minat orang menanggalkan pakaian saat berduyun-duyun pergi ke pantai, pegunungan, jalur alam, dan resor di musim panas ini telah dikaitkan dengan rasa ingin merasakan kebebasan baru setelah berbulan-bulan menjalani masa lockdown. 

Naturist Association yang merupakan organisasi nudisme mencatat peningkatan keanggotaan selama pandemi. 

Nudisme sedang naik daun

Naturist Association cabang Inggris, Prancis, Italia dan Amerika Serikat melaporkan peningkatan keanggotaan selama beberapa bulan terakhir, sebanyak 31% antara Mei dan Juli dari Irlandia

"Jumlah orang baru yang bergabung dengan kami hampir tiga kali lipat sejak awal lockdown di  Inggris pada akhir Maret," kata manajer komersial British Naturism, Andrew Welch. 

Sekarang, karena semakin banyak orang yang bekerja dari rumah, Welch percaya bahwa lebih sedikit orang yang perduli mengenai apa yang akan dikenakan. British Naturism telah mendaftarkan lebih dari 370 anggota baru sejak pandemi dimulai.

Bagi Laurent Luft, presiden Association des Naturistes de Paris (ANP), sebuah kelompok nudis yang sangat aktif yang beroperasi sejak 1953 mengatakan, meningkatnya minat terhadap nudisme dapat disebabkan oleh fakta bahwa saat orang merasa terkurung dan tertutup, menanggalkan pakaian menjadi cara untuk sedikit membebaskan diri. 

“Jadi, bahkan di apartemen kecil kami di Paris, tanpa taman dan terkadang tanpa balkon atau apa pun, kami masih memiliki kemungkinan untuk telanjang,” kata Luft. 

Naturist/nudisme menjadi virtual

Seperti halnya industri perjalanan dan pariwisata, dengan sebagian besar perjalanan dibatasi dan resor liburan di seluruh dunia mengalami pembatalan, tempat tujuan kaum nudis tidak terkecuali. Tidak berbeda dengan rekan-rekan mereka yang berpakaian, pelancong naturist harus membatalkan liburan dan pemilik bisnis berjuang dengan masalah keuangan.

Akibatnya, selama beberapa bulan terakhir lockdown, dan seperti banyak organisasi lain, asosiasi nudis telah beralih ke platform virtual untuk menawarkan pendekatan baru termasuk yoga telanjang, kelas gym, seminar memasak, dan kompetisi kreatif seperti kontes foto Hari Berkebun Telanjang Sedunia.

Federasi Naturist Prancis telah menyelenggarakan siaran langsung dan mengajukan tantangan di rumah untuk anggotanya selama lockdown. Acara termasuk mementaskan pemotretan alam dan menyelenggarakan kompetisi untuk gambar berkebun telanjang terbaik, di antara kegiatan lainnya, dengan syarat yang jelas, anggota harus mematuhi masker wajah.

Asosiasi Naturist Irlandia, yang menandai lebih dari 50 tahun naturisme, juga menghubungkan anggotanya secara virtual melalui kalender penuh kegiatan sosial termasuk nongkrong di kedai kopi dan merayakan Hari Berkebun Telanjang Sedunia.

Poros komunitas naturist menuju dunia virtual telah memungkinkan asosiasi untuk tetap hidup dan memungkinkan lebih banyak orang untuk terhubung dengan individu yang berpikiran sama di negara mereka dan di seluruh dunia.

Leticia Medina, koordinator acara untuk Irish Naturist Association, mengatakan bahwa obrolan internasional organisasi menarik para nudis dari Meksiko, Prancis, Spanyol, Inggris, Brasil, Slovenia, Hongaria, Serbia, Norwegia, Swedia, dan Denmark. 

Pertanyaan besarnya, telanjang tetap pakai masker? 

“Telanjang dan berbagi bak mandi air panas dengan manusia telanjang lainnya mungkin bukan hal terbaik untuk dilakukan dalam pandemi. Namun dengan mengenakan masker wajah, apakah Anda benar-benar telanjang?” tulis sebuah artikel di The Telegraph. 

“Tetapi berada di sekitar orang-orang telanjang tidak berbeda dengan berada di sekitar orang-orang yang berpakaian ketika berhubungan dengan penyebaran virus corona, jika aturan dipatuhi,” tambah surat kabar itu.

Nakationing: berlibur tanpa pakaian

"Di seluruh Amerika, pemerintah negara bagian dan lokal melonggarkan lockdown dan pembatasan perjalanan, dan resor nudis mulai dibuka kembali pada pertengahan Mei dengan memperhatikan jarak sosial," lapor The Telegraph.

Sebelum lockdown, surat kabar itu menjelaskan tentang ‘nakationing` yaitu liburan tanpa pakaian di AS, yang merupakan industri bernilai miliaran dolar per tahun. Florida mengklaim lebih banyak resor nudis daripada negara bagian lain dan milenial. Bahkan secara global, rekreasi dan perjalanan telanjang menyumbang fiskal industri senilai $ 400 juta. 

Seperti di industri pariwisata lainnya, destinasi nudis "mencoba kembali ke situasi normal”. Untuk sampai ke sana, mereka harus mematuhi dan menetapkan protokol kesehatan dan keselamatan untuk melindungi tamu dan staf.

Namun, bagi sebagian orang, seperti yang ditulis Vice, "menutupi wajah dengan masker bertentangan dengan gaya hidup naturis". Dengan atau tanpa kontroversi, dan dengan atau tanpa pakaian, seperti yang dijelaskan Luft kepada CNN, “Orang ingin telanjang total, tetapi masker tetap harus digunakan. Ini bukan soal pakaian. Ini tentang kesehatan dan keselamatan.” (Forbes)

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar