Deklarasi Selamatkan Indonesia Merupakan Imbas dari Tumpulnya Oposisi

Senin, 03/08/2020 13:13 WIB
Din Syamsuddin & Para Tokoh Sepakat Sebut Kiblat Bangsa Kini Melenceng. (Sinarharapan).

Din Syamsuddin & Para Tokoh Sepakat Sebut Kiblat Bangsa Kini Melenceng. (Sinarharapan).

Jakarta, law-justice.co - Analis Politik asal Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menganggap munculnya gerakan atau koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) merupakan imbas dari tumpulnya barisan oposisi termasuk partai politik oposisi yang tidak bisa diharapkan di Senayan.

Seperti diketahui, kemarin, Minggu 2 Agustus 2020, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh membentuk Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI).

Koalisi ini juga mendapat dukungan dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Rahmawati Soekarnoputri dan ekonom senior, Rizal Ramli.

"Selain karena kekuatan politik di parlemen minoritas, partai oposisi juga tumpul kalau sudah berhadap-hadapan dengan kepentingan dan jabatan," katanya seperti melansir sindonews.com, Senin 3 Agustus 2020.

Kata dia, tumpulnya partai oposisi terlihat pada saat mereka membahas dan menyetujui pimpinan MPR ditambah.

Selain itu menurut dia, hal yang sama juga tampak ketika revisi Undang-Undang KPK disepakati, serta banyak kesepakatan produk undang-undang lain yang dinilai kurang mengakomodasi aspirasi sebagian besar masyarakat.

Dia menilai, akibat tumpul dan matinya kekuatan partai oposisi, maka wajar jika para tokoh masyarakat berpikir dan bergerak membentuk organisasi koalisi Selamatkan Indonesia.

Dia menegaskan, dalam negara demokrasi sah-sah saja munculnya koalisi oposisi sebagai bagian dari gerakan moral untuk menyelamatkan bangsa ini.

"Bangsa ini hampir oleng. Jadi perlu penyelamatan, dan hak rakyat untuk bisa menyalamatkan bangsanya," tegasnya.

Sebelumnya, KAMI dideklarasikan di Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8/2020) siang.

Para tokoh dan aktivis yang hadir di antaranya Din Syamsudin, Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka`ban, M Said Didu, Refly Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani, Adhie M Massardi, Moh Jumhur Hidayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang, Marwan Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil Linrung, Eko Suryo Santjojo, Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas.

Din Syamsuddin mengatakan, koalisi ini adalah gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia. KAMI, kata dia, terdiri dari berbagai tokoh.

"KAMI, pada pemahaman saya adalah sebuah gerakan moral seluruh elemen-elemen dan komponen bangsa lintas agama, suku, profesi, kepentingan politik kita bersatu, kita bersama-sama sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia," ujarnya saat deklarasi.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar