Pembakaran Poster HRS Operasi Intelijen Dungu, Ibu Mega Jadi Tertuduh

Jum'at, 31/07/2020 05:46 WIB
Rocky Gerung. (Ayosemarang)

Rocky Gerung. (Ayosemarang)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat politik, Rocky Gerung menganggap, aksi Gerakan Jaga Indonesia (GJI) yang membakar poster Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), M. Rizieq Shihab dinilai sebagai operasi intelejen yang dungu.

Pasalnya kata dia, aksi tersebut tidak dipersiapkan secara matang, baik dari segi teknis maupun dampaknya.

"Jadi saya anggap ini, kalau ini operasi intelejen pasti intelejen yang dungu tuh. Yang menyuruh orang demo tanpa mengatur timing, mengatur pantul baliknya apa," ujar Rocky dalam sebuah wawancara di kanal Youtube RealitaTV, Kamis 30 Juli 2020.

Kata dia, salah satu kedunguan yang sangat nampak adalah terjadinya penyerangan terhadap Kantor PDIP di Bogor, yang mengindikasikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, jadi tertuduh ke dalam rencana aksi tersebut.

"Jadi begitulah akhirnya, akhirnya yang kena getahnya Ibu Mega akhirnya tuh. Kena dituduh, dianggap ikut terlibat sehingga vilanya harus diamankan polisi, kan bodohnya begitu kan," ucapnya.

Dia berkesimpulan, aksi pembakaran poster Habib Rizieq adalah sebuah setingan intelejen yang gagal, dan tidak kontelstual dengan kondisi riil yang tengah marak diperbincangkan orang saat ini.

Intel yang bodoh itu enggak melihat result dari peistiwa itu apa. Saya angap begitu. Karena out of the blue tiba-tiba ada demo tentang khilafah yang ngapain ini. Padahal fokus orang itu bukan pada Habib Rizieq," katanya.

"Orang bahkan dalam seminggu ini lupa Habib Rizieq karena ada dinasti di Solo tuh," tegasnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar