Jokowi Akui Ekonomi Setiap Bulan Makin Sulit

Kamis, 23/07/2020 15:28 WIB
Presiden Jokowi (teropong senayan)

Presiden Jokowi (teropong senayan)

Jakarta, law-justice.co - Pengaruh pandemi covid-19 begitu dominan bagi kondisi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Hal itu diakui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merasa ekonomi makin sulit dari bulan ke bulan.

"Kami tahu semuanya keadaan sekarang adalah keadaan yang tidak mudah. Keadaan yang sangat sulit bagaimana mengendalikan covid dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan, bukan hal yang mudah," kata Jokowi saat membuka acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta Pusat seperti dikutip dari jpnn, Kamis (23/72020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku informasi soal ekonomi yang makin sulit itu didapatnya dari lembaga Internasional. Hal itu dia dapat pada tiga bulan lalu, dimana saat itu dia menelepon Managing Director International Monetary Fund (IMF). Saat itu, Jokowi menerima informasi tentang prediksi ekonomi global yang akan tumbuh -2,5 persen. Padahal bulan sebelumnya ekonomi global tumbuh 3,5 persen.

"Kemudian dua bulan yang lalu, saya telepon Bank Dunia beda lagi jawabannya. Bahwa pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh -5 persen," kata Jokowi.

Lebih lanjut kata Jokowi, dua pekan yang lalu, dirinya menghubungi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Dalam perbincangan itu, Jokowi menerima informasi pertumbuhan ekonomi global mencapai -7,6 persen.

"Gambaran apa yang ingin saya sampaikan? Bahwa setiap bulan selalu berubah-ubah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tetapi semakin sulit. -2,5 ganti sebulan berikutnya -5 persen. Satu bulan berikutnya -6 sampai -7,6 persen," jelasnya.

Kata Jokowi, OECD juga menyampaikan perbandingan proyeksi pertumbuhan ekonomi berdasarkan sejumlah negara. Perancis diproyeksi -17 persen, Inggris -15 persen, Jerman -11 persen, Amerika -9,7 persen, Jepang -8,3 persen, Malaysia -8 persen.

"Bayangkan, isinya hanya minus, minus, minus, minus, minus dan minusnya itu adalah dalam posisi yang gede-gede seperti itu," tegas dia.

Melihat kondisi itu, Jokowi pun meminta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk memberikan restrukturisasi kepada UMKM agar Indonesia terhindari dari perlambatan ekonomi.

"Saya juga sudah perintah cepat berikan yang namanya relaksasi. Berikan yang namanya restrukturisasi kepada UKM, kepada koperasi secepat-cepatnya agar tidak kena imbas dari pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat karena 215 negara itu sama keadaannya kena pandemi Covid, kena krisis ekonomi sama persis," tutup Jokowi.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar