Penerbangan Internasional Mungkin Tidak akan Normal Hingga 2023

Senin, 25/05/2020 15:03 WIB
Ilustrasi  (Flickr)

Ilustrasi (Flickr)

law-justice.co - Industri perjalanan internasional kemungkinan tidak akan kembali ke normal, selama setidaknya tiga tahun. Sektor ini berusaha bangkit kembali selepas pandemi virus corona, demikian diungkapkan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Asosiasi itu menyatakan, pembatasan perjalanan yang berkelanjutan dan kekhawatiran COVID-19 di antara para penumpang, membuat sebagian industri perjalanan pesawat akan melambat hingga 2023, demikian dilaporkan Lonely Planet. 

Dilansir dari New York Post, sebuah survei baru-baru ini menemukan bahwa 69 persen pelancong lebih suka tinggal di rumah daripada harus menjalani karantina 14 hari setelah tiba di tempat tujuan. IATA telah mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. 

"Untuk melindungi kemampuan penerbangan untuk menjadi katalis bagi pemulihan ekonomi, kita tidak boleh membuat prognosis itu lebih buruk dengan membuat perjalanan menjadi tidak praktis dengan tindakan karantina," Alexandre de Juniac, Direktur dan CEO IATA kepada Lonely Planet.

“Kami membutuhkan solusi untuk perjalanan aman yang bisa mengatasi tantangan-tantangan itu,” kata de Juniac. “Penumpang harus diberi kepercayaan diri untuk bepergian dengan aman dan tanpa kerumitan yang tidak semestinya, dan pemerintah harus memberikan kepercayaan itu bahwa mereka dilindungi dari penyebarab virus."

Asosiasi mengatakan mereka mengharapkan perjalanan domestik bisa berjalan lebih dulu ketika pemulihan benar-benar terjadi, tetapi lalu lintas penumpang global tidak akan kembali ke tingkat pra-pandemi hingga setidaknya 2023, kata mereka. Kelompok ini memperkirakan permintaan perjalanan internasional akan turun 24 persen dibanding 2019, pada tahun depan.

Dalam rilisnya hari Selasa, IATA menetapkan prinsip-prinsip untuk membuka kembali jalan udara, berjanji untuk mengutamakan keselamatan dan menggunakan sains dan teknologi baru untuk mewujudkannya.

Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa perjalanan udara komersial mungkin tidak pernah sepenuhnya pulih, dan maskapai penerbangan pribadi mungkin mengalami peningkatan dalam bisnis. Maskapai-maskapai besar juga mendapat kecaman selama virus corona karena terus menerbangkan pesawat meskipun ada pembatasan sosial. 

(Liesl Sutrisno\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar