Miris! Tak Hanya Dilempari Batu, Tenaga Medis di India Juga Alami Ini

Senin, 20/04/2020 18:44 WIB
ilustrasi tenaga medis (pojoksatu)

ilustrasi tenaga medis (pojoksatu)

Jakarta, law-justice.co - Pandemi Covid-19 telah membuat tenaga medis menerima stigma negatif dari kelompok masyarakat.

Salah satu kasusnya di Indonesia adalah ketika jenazah seorang tenaga medis di Semarang ditolak oleh oknum warga. Nyatanya ini juga terjadi di negara lain, termasuk India.

Dilaporkan Bloomberg, ada sekelompok dokter masuk ke perkampungan kumuh di kota Indore, India, untuk melacak seorang pria yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi virus corona.

Ketika mereka menemukannya, pria tersebut mengutuk tenaga medis dan bertanya mengaoa mereka menginginkan informasi darinya. Bahkan, sang lelaki menuduh tenaga medis akan membawanya pergi.

Seketika, setidaknya 100 orang mengepung mereka, melempar batu, dan benda-benda lainnya. Untungnya, tenaga medis berhasil melarikan diri.

"Pada waktu itu, saya hanya berpikir bagaimana kami bisa menyelamatkan hidup kami," Trupti Katdare, salah satu dokter pada insiden tersebut.

Pengalaman Katdare adalah salah satu fenomena umum di India, di mana pekerja layanan kesehatan menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan saat mereka mencoba mengendalikan wabah.

Telah dilaporkan banyak terjadi penyerangan di negara tersebut. Ini dampak dari kepanikan dan ketakutan tertular dari tenaga medis serta mendapat stigma buruk jika terinfeksi.

"Ketika Anda menjadi dokter, Anda tahu risiko tertular infeksi. Kami tidak takut infeksi, kami siap secara mental karena itu risiko pekerjaan," kata Nirmalya Mohapatra, seorang dokter senior di rumah sakit umum di New Delhi dan wakil presiden asosiasi dokter residen di lembaganya.

"Tapi dipukuli, itu bukan sesuatu yang kami siapkan secara mental. Itu bukan bahaya pekerjaan yang kami tahu," tambahnya.

Menurutnya, salah satu faktor yang berkontribusi dalam insiden ini adalah rendahnya kepercayaan pada sistem layanan kesehatan, sementara banyak informasi salah di media sosial. (suara.com)

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar