Victor Yeimo, Juru Bicara Internasional KNPB 

Papua Barat Diserang Virus C3

Kamis, 02/04/2020 18:58 WIB
Ilustrasi Masyarakat Adat Papua (Phinemo)

Ilustrasi Masyarakat Adat Papua (Phinemo)

Papua, law-justice.co - Virus C3 adalah Corona, Colonial, dan Capitalist. Sifat aslinya sama, yakni menular, menyerang, dan mematikan. Corona menular melalui sosial, colonial melalui Politik, capitalist melalui ekonomi. Corona menyerang dan mematikan tubuh. Sementara, Colonial dan Capitalis menyerang dan mematikan kesadaran jiwa raga dari bangsa yang dijajah dan ditindas.
 
Ketiganya punya hubungan sebab akibat (hubunga kausalitas) dalam kenyataan sejarah dan masa depan penghuni planet bumi. Terlepas dari asumsi ilmuan tentang evolusi alam dan atau teori konspirasi, virus corona menyerang umat manusia, siapa dan apapun kelasnya. Merubah tatanan kepentingan sosial, ekonomi dan politik global.

Perang dagang Capitalist global terganggu. Negara-negara di dunia menghadapi 2 pilihan: Nyawa manusia atau ketahanan ekonomi. Para pemimpin negara capitalist dan colonial Indonesia yang anti kemanusiaan menghadapi corona dengan mindset profitabilitas capital.

RI jual habis masker 75 juta USD keluar (ekspor) disaat rakyatnya butuh; Jokowi minta sektor pariwisata ditingkatkan saat rakyat antisipasi penyebaran corona.

Semua sektor non-esensial dibuka. Freeport dibiarkan terus beroperasi. TNI/Polri terus menerus didrop untuk jaga Freeport. Disaat karyawan Freeport harus hindari penyebaran Virus Corona dan dari ultimatum perang tutup Freeport yang dikeluarkan TPNPB.

Akibatnya karyawan tertembak. Angka Positif Corona di Timika bertamba akibat akses pesawat penumpang asing Freeport, Airfast yang masih beroperasi.

Lalu dengan larangan lockdown Papua menunjukkan kepada rakyat West Papua dan Indonesia bahwa penguasa Jakarta benar-benar terserang virus akut colonial dan capitalist dalam menghadapi virus corona.

Tapi tak akan merubah fakta bahwa ekonomi kapitalis sedang hancur. Karena produksi, perdagangan dan investasi tetap terganggu dan menyebabkan daya beli dan pendapatan menurun.

Rakyat pekerja kehilangan kerja. Terancam virus corona, tanpa jaminan dari negara dan perusahaan. Sementara, mereka borjuasi colonial-capitalis yang punya kekuasaan dan kekayaan menimbun pendapatan, mendapatkan akses kesehatan baik, menyelamatkan diri untuk bisa menghindar dari virus corona. Lalu buruh sektor esensial dipaksa kerja produksi kebutuhan primer dengan resiko terjangkit corona.

Capitalist dan colonial itu memang prioritaskan keuntungan (profit oriented). Negara dan perangkat infrastrukturnya harus diselamatkan. Bahkan sebagian besar rakyat miskin dan tidak produktif harus dikorbankan demi eksistensi negara. Apalagi rakyat terjajah West Papua yang memang sudah beda nasionalisme diperlakukan dengan paradikma rasis sejak anekasi.

Karena itu sejak awal, prioritas colonial dan capitalis di Papua adalah infrastruktur bagi eksploitasi dan pasar modal. Sementara kesehatan? 60 tahun Indonesia di West Papua, hanya 7 dokter Paru se-Papua dan hanya 60-an ventilator untuk hadapi Virus Corona. Artinya, sebelum Virus Corona pun orang Papua sudah mati banyak karena sakit. Karena orientasi membangun manusia Papua tidak ada sama sekali.

Bagaimana West Papua Melawan C3

Pertama, rakyat pejuang (yang sedang berjuang) mesti memahami rantai penindasan –penjajahan. Itu seperti cara kita memahami sifat virus dan cara ia menyerang dan mematikan, lalu bagaimana kita mencegah, melawan dan membebaskan diri dari virus tersebut. Lalu baku kastau sesama untuk berjuang melawan bersama.

Kedua, temukan vaksin virus C3. Bahwa vaksin virus corona sedang menjadi proyek ilmuan negara-negara, yang kelak jadi komoditi kapitalis. Maka kembali hidupkan ketahanan pangan dan mengkonsumsi makanan dan ramuan tradisional, seperti samiroto dan papaya rebus (pengganti klorokuin) yang terbukti bisa menghilangkan Virus Corona. Colonial dan Capitalis juga bisa kita lawan ketika ketahanan tubuh dan pangan (ekonomi) tercukupi.

Ketiga, menghilangkan virus kesadaran palsu yang ditanamkan colonial dan capitalis dalam otak kita. Karena terbukti bahwa segala program (propaganda) pembangunan colonial dan capitalis di West Papua saat ini tidak berhasil memberi jaminan selamat saat menghadapi ancaman virus corona. Colonial dan Capitalis hanya pikir ekonomi negara dan keselamatannya dari pada rakyat miskin, rakyat pekerja, apalagi rakyat West Papua.

Keempat, sadari bahwa jalan satu-satunya adalah lepas bebas dari kuasa colonialisme, dan capitalism global yang mencengkram kita, bangsa Papua. Seperti Timor Leste, Singapura, PNG, Vanuatu, dll., adalah contoh baik dari negara yang bisa proteksi dini rakyatnya dari Virus Corona. Colonialisme adalah sumber masalah yang harus diputuskan untuk bisa selamatkan bangsa dari segala ancaman kedepan.

Kelima, hindari segala bentuk perpecahan dengan terminologi suku, agama, kelompok, gunung pante, faksi perjuangan. Hindari kebiasaan tidak bermoral. Hindari tawaran/suap dari colonial dan capitalis agar menjadi agen/intel/informan/atau barisan bela negara colonial yang bertujuan menyerang rakyat dan bangsamu sendiri, bangsa Papua.

Keenam, terus membangun solidaritas rakyat tertindas di dunia. Sebab, virus C3 harus dihancurkan oleh kemenangan sosialisme rakyat pekerja/pejuang di seluruh dunia. Agar tercipta dunia tanpa kelas, setara, adil dan demokratis, hancurkan dosa ekologis, dengan menempatkan manusia dan bumi sebagai prioritas pembebasan.

Ketujuh, mulai latih diri dan bangsamu dengan sikap-sikap sosialis: Kritis, demokratis, militant, progresif, saling mengasihi/membantu, bersolidaritas, cinta tanah, air, hutan, dan segala ekosistemnya, etos kerja, ilmiah, objektik/kontekstual, kesetaraan gender, anti diskriminasi rasial, menghargai kebebasan beragama/keyakinan, dan kerja sama.

West Papua adalah contoh nyata dari praktek busuknya capitalism dan colonialism di abad 21. Karenanya, memutus cengkraman gurita imperialis yang dijamin oleh colonialisme Indonesia di West Papua adalah tugas rakyat tertindas di dunia yang mendambakan sosialisme sebagai alternative/jawaban atas capitalism yang gagal.

Rakyat Papua, kita pasti bisa kalahkan Virus C3.
Rakyat Pejuang, Pejuang Rakyat!

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar