Corona Disebut Tentara Allah, Ahli Hukum Saudi: Cerminkan Kebodohan

Rabu, 11/03/2020 19:57 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (minews.id)

Ilustrasi Virus Corona. (minews.id)

Jakarta, law-justice.co - Ahli hukum yang juga menjadi Arab Saudi, Nayef Alu Mansi ikut menanggapi perihal klaim para penceramah yang menyebut virus corona sebagai tentara Allah. Ia mengkritik pemuka agama yang melontarkan pernyataan tersebut dan bahkan menilainya sebagai cerminan kebodohan mereka tentang agama dan dunia.

Hal ini disampaikannya melalui unggahan di akun Twitter resminya, @nayef_almnsi, pada Senin (4/3/2020). Cuitan itu dibagikan ulang oleh Intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla.

Cuitan Nayef Alu Mansi ditulis dalam bahasa Arab. Lalu, Ulil menerjemahkannya. Ia juga merasa pernyataan Nayef itu menarik.

"Twit seorang pengacara Saudi yang menarik. Terjemahannya: Tindakan sebagian penceramah agama untuk `menepuk-tangani` virus corona seolah-olah sebagai tentara Allah untuk menghancurkan musuh-musuhnya, mencerminkan kebodohan mereka tentang agama dan dunia," tulis Ulil.

Mengetahui unggahan ini beberapa warganet langsung mengaitkannya dengan penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS).

"Just wonder, apakah pengacara ini kenal dengan Ustad Somad? Sebab corona adalah tentara Allah itu trademark UAS," tulis akun Twitter PEONI.

Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) sempat mengeluarkan pernyataan yang mengklaim virus corona merupakan tentara yang dikirim Allah SWT untuk melindungi umat muslim Uighur di China.

Pernyataan tersebut disampaikan UAS ketika mengisi ceramah belum lama ini, seperti yang ditunjukkan dalam unggahan video kanal YouTube HajiNews TV, Selasa (11/2/2020).

"Maka (umat) ditolong Allah dengan berbagai macam tentara. Macam-macam tentara Allah datang, adapula tentara yang terakhir datang bernama corona. Orang yang berada di Uighur tak terkena virus ini. Banyak orang terheran-heran apa sebabnya," kata UAS dalam video itu.

Belakangan, UAS memberikan klarifikasi atas ucapannya tersebut. Menurut dia, dalam suatu tafsir, disebutkan jika wabah yang dimaksud tersebut merupakan tentara Allah.

“Wabah penyakit itu salah satu tentara Allah untuk menolong hamba Allah,” jelasnya.

UAS mengatakan bahwa virus Corona atau COVID-19 merupakan salah satu tafsir saja. Namun, menurut dia, adalah salah jika menilai bahwa tafsir itu adalah satu-satunya hal yang benar.

“Yang mengatakan itu adalah tentara Allah mengaitkan dengan penyiksaan yang terjadi pada muslim Uighur. Jadi salah satu interpretasi. Bahwa itu satu-satunya interpretasi tidak benar. Salah satu interpretasi. Mesti dipahami demikian,” ungkap UAS.

“Salah satu interpretasi adalah thoiron ababil itu wabah penyakit, penyakit apa? Penyakit campak sehingga pasukan Abrahah itu mati,” sambungnya.(suara.com)

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar