Ungkap Persaingan Mega & Jokowi, Rocky Gerung: Dinasti Lama Cemburu!

Selasa, 10/03/2020 19:31 WIB
Kolase Jokowi, Rocky Gerung, dan Megawati. (tribunnews).

Kolase Jokowi, Rocky Gerung, dan Megawati. (tribunnews).

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik Rocky Gerung terang-terangan menyebut adanya persaingan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Rocky Gerung menyebut persaingan di antara kedua tokoh itu disebabkan karena susunan kabinet yang tak sesuai dengan keinginan PDIP.

Menurutnya, Megawati seolah cemburu pada dinasti yang dibangun Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung melalui channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (9/3/2020).

Mulanya, Rocky menyinggung nama Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Menurut dia, Pramono Anung kini justru menampakkan kekecewaan terhadap pemerintahan Jokowi.

"Kalau dilihat dari pola makro ya mungkin aja Pram (Pramono Anung) ingin memakai suara oposisi untuk mengucapkan semacam kekecewaan PDIP terhadap postur kabinet," kata Rocky.

Terkait hal itu, Rocky pun menyinggung kembali formasi kabinet Jokowi-Ma`ruf Amin.

"PDIP kan tetap dirugikan karena minta 12 cuma dapat 4 segala macam," terang Rocky.

Bahkan, Rocky menyebut kini Jokowi dan Megawati kini seolah sedang bersaing menguasai pemerintahan.

"Kalau kita lihat secara lebih substantif sebetulnya politik Indonesia sekarang itu persaingan antara Megawati dengan Jokowi kan," jelas Rocky.

"Karena tentu Ibu Mega merasa ini Presiden Jokowi kan kader partai."

Lebih lanjut, Rocky menyatakan Jokowi seolah melupakan PDIP.

Dan malah membangun dinasti politik baru dengan membiarkan anak dan menantunya mencalonkan diri di Pilkada 2020.

"Bukannya membesarkan PDIP malah membangun power center baru, membangun kekuasaan baru lewat dinasti," ujar Rocky.

"Jadi dinasti lama cemburu pada potensi dinasti baru."

Tak hanya itu, Rocky bahkan blak-blakan menyebut PDIP tengah beroposisi terhadap Jokowi.

Meskipun, diketahui PDIP adalah partai pengusung Jokowi di Pilpres 2019.

"Saya ingin menafsirkan harusnya begitu, artinya tafsir bahwa Pram menginginkan kritik pada kekuasaan sebetulnya menandakan bahwa PDIP sedang beroposisi kepada Presiden Jokowi," jelas Rocky.

"Karena banyak kepentingan, bukan karena moral oposisinya PDIP."

"Karena tukar tambahnya tidak selesai dengan mulus antara PDIP dengan Presiden Jokowi," sambungnya.

Simak video berikut ini menit ke-5.30:

Sarankan Anies Baswedan Jadi Oposisi

Pengamat Politik Rocky Gerung menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di kubu oposisi.

Hal itu berkaitan dengan Anies Baswedan yang digadang-gadang bakal jadi calon terkuat di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Rocky Gerung, jalan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024 akan semakin mulus jika beroposisi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diniali efektif untuk mengisi dua tahun waktu luang Anies Baswedan setelah lengser sebagai gubernur.

Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur masih berlangsung hingga 2022.

Sedangkan Pilpres akan digelar 2024 mendatang.

"Sekarang coba kita uji perlahan-lahan ya, satu soal kemungkinan Anies tidak hidup di dalam pasar politik karena aturan tadi," kata Rocky.

Mantan dosen UI itu menjelaskan, mengkritik pemerintah bisa menjadi jalan Anies Baswedan agar tetap eksis meski tak lagi menjabat sebagai gubernur.

"Tapi kalau saya kasih semacam ilmu pada Anies `Begini saja Nies, kalau lu 2022 sudah enggak punya panggung, 2024 masih dua tahun`," jelas Rocky.

"`Lu cari panggung di luar sebagai oposisi gitu, jadi komentator resmi alternatif public opinion terhadap pemerintah`."

Terkait hal itu, ia pun mengajak Anies Baswedan untuk bersama-sama mengkritik pemerintah.

Tak hanya itu, Rocky bahkan menawarkan diri untuk mengajari Anies Baswedan soal politik oposisi.

"Kan Jokowi masih 2024 kan? Dia dikenal sebagai potensial beroposisi kepada Jokowi," terang Rocky.

"Ya maksimalkan itu, jadi komentator politik, ikutin gue ke kampus-kampus itu gue ajarin politik oposisi."

Dengan cara itu, Rocky menyebut Anies Baswedan bisa merebut hati rakyat karena dianggap menyuarakan suara mereka.

"Jadi itu soalnya kan? Dua tahun itu dia bisa punya panggung yang dia create sendiri karena satu isu oposisi," kata Rocky.

"Tapi dia harus betul-betul batalkan niat awalnya untuk diumpankan oleh captive market atau black market bahwa dia betul-betul berpihak pada pikiran rakyat."

Di akhir pernyataannya, Rocky justru menyampaikan guyonannya.

Jika dirinya ditunjuk sebagai tim sukses Anies Baswedan di Pilpres 2024, ia kan menyarankan untuk jadi oposisi.

"Itu dia bisa akumulasi kekuasaannya, tapi tergantung pada tim suksesnya," kata Rocky.

"Tapi kalau dikasih ke saya, saya akan bilang begitu tuh. Saya enggak nawarin, saya mau akalin." (wow.tribunnews.com).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar