Musim Serie A Mungkin Dihentikan Karena Virus Corona

Minggu, 08/03/2020 23:11 WIB
Logo Liga Italia (Foto:Liga Italia)

Logo Liga Italia (Foto:Liga Italia)

Jakarta, law-justice.co - Otoritas di Italia melarang adanya suporter di semua cabang olahraga hingga setidaknya 3 April, namun presiden FIGC Gravina mengakui bahwa situasi yang ada bisa saja memburuk, dengan ia tidak menutup kemungkinan untuk menghentikan liga.

Italia merupakan salah satu pusat dari penyebaran virus corona di Eropa, dan pertandingan sepakbola negara tersebut terkena imbasnya.
Presiden Federasi Sepakbola Italia (FIGC) Gabriele Gravina tidak menutup kemungkinan untuk menghentikan musim kompetisi Serie A 2019/20 jika ada pemain yang dinyatakan positif mengidap virus corona.

Italia menjadi salah satu penyebaran virus tersebut di Eropa, dengan 5.883 orang terinfeksi hingga Minggu (8/3) pagi WIB, selagi 233 orang di antaranya meninggal dunia dan 589 orang lainnya berhasil sembuh.

Virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok itu ‘menyerang’ dunia bola. Pada pekan lalu saja, ada enam pertandingan yang dibatalkan – termasuk partai Juventus melawan Inter Milan – yang kemudian dijadwal ulang menjadi Senin (9/3) dini hari WIB nanti.

“Jika ada pemain Serie A dites positif mengidap virus corona, kami tidak menutup kemungkinan untuk menghentikan musim,” kata Gravina kepada Rai Sport.

“Kami harus realistis. Dalam situasi ini, kami harus mengadopsi semua langkah yang diperlukan guna menjamin, pertama dan terpenting, kesehatan atlet kami, kemudian mempertimbangkan impak yang mungkin muncul dalam kompetisi olahraga.

“Kami tidak bisa menutup segala kemungkinan untuk saat ini, namun kami juga tidak boleh mengharapkan skenario itu, sekarang ini, kami tidak bisa memprediksi.”

Gravina menambahkan bahwa pertandingan yang disaksikan tanpa penonon bukan hal ideal, karena klub juga butuh pemasukan dari sektor tiket.

“Bermain tanpa penonton jelas bukan hal ideal untuk pertandingan apa pun,” lanjutnya. “Namun melihat presiden klub yang berdebat soal ketertarikannya masing-masing mengirimkan pesan yang sangat buruk dan membahayakan sepakbola Italia. (Goal.com)

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar