Meski Kader PDIP Belum Ditemukan, Kader NasDem Nilai KPK Masih Kuat

Senin, 17/02/2020 16:11 WIB
Gedung KPK (The Jakarta Post)

Gedung KPK (The Jakarta Post)

Jakarta, law-justice.co - Belum ditemukannya Kader PDI Perjuangan Harun Masiku membuat sejumlah pihak pesimis dengan kemampuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan kasus korupsi. KPK disebut sudah tak kuat seperti dulu lagi. Tak hanya Harun Masiku, KPK juga menetapkan Eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi sebagai orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Meski demikian, anggota Komisi III dari Partai NasDem, Taufik Basari, menilai munculnya orang-orang yang menjadi buronan tersebut bukan berarti KPK yang baru tak lagi disegani.

"Kalau soal buron, sejak KPK jilid pertama sudah ada buron atau DPO, itu kasuistis. Saya meyakini KPK masih menjadi lembaga yang kuat dan disegani," kata Taufik seperti dikutip dari wartaekonomi.

Ia memandang, ada pendekatan yang berbeda yang dilakukan KPK saat ini. KPK dianggap pakai cara baru dengan menampilkan lembaga terbuka dalam berkomunikasi dengan lembaga lain, mengajak pihak lain untuk turut serta dalam gerakan pemberantasan korupsi, mengedepankan pencegahan, dan sebagainya.

"Mungkin karena caranya adalah cara baru membuat sebagian publik belum bisa menerima wajah baru pemberantasan korupsi ini," ujarnya.

Dia menganggap KPK butuh waktu untuk meyakinkan publik. Ia meminta masyarakat agar mengawal dan mengkritik kinerja KPK.

"Tapi jangan ditinggalkan dan didelegitimasi kekuatannya seolah KPK saat ini tidak berdaya. Justru kita harus menyemangati kerja teman-teman KPK," tuturnya.

KPK telah menetapkan Mantan Sekertaris Mahkamah Agung, Nurhadi, sebagai DPO. KPK menyebut penerbitan DPO tersebut dilakukan setelah sebelumnya yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan KPK.

Sebelumnya, KPK juga telah menetapkan politikus PDI Perjuangan, Harun Masiku, ke dalam DPO terkait kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar