Warung Tuak Ditutup, Masjid dan Sejumlah Rumah Jadi Korban di Sumut

Sabtu, 25/01/2020 16:00 WIB
ilustrasi warung tuak (harianhaluan)

ilustrasi warung tuak (harianhaluan)

Deliserdang, law-justice.co - Usaha Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara untuk menutup warung tuak tidak diterima oleh warga yang menginginkan warung tersebut tetap ada. Namun, bukannya menyerang Satpol PP, malah warga yang mendukung warung tersebut ditutup menjadi sasarannya.

Bentrok antara kedua kelompok ini pun pecah. Aksis saling lempar batu pun terjadi. Akibatnya sejumlah rumah rusak, bahkan kaca masjid di kawasan Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumut pun jadi korban, karena pecah. kejadian itu terjadi pada Jumat (25/1) malam.

Mengutip Kumparan.com, melihat kondisi tidak kondusif Polisi yang dibantu TNI turun ke lapangan untuk mengamankan situasi hingga akhrinya bisa teratasi.

Kapolres Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir membenarkan kejadian bentrokan terjadi karena adanya pihak yang pro dan kontra terhadap penertiban warung tuak di wilayah Perumnas Mandala.

"Sejauh ini informasi yang kita dapat, ini residu, dampak dari proses penertiban dari warung tuak ada residu di situ. Kemudian ada kelompok yang pro dan kontra saling berlawanan kemudian lempar lempar batu," ujar Jhonny kepada wartawan.

Dalam peristiwa ini kata Jhonny tidak ada korban jiwa, namun beberapa rumah rusak terkena lemparan batu. Selain itu ada juga beberapa warga yang mengalami luka.

Tidak sampai itu, kaca sebuah Masjid Al Amin yang berada di Perumnas Mandala juga pecah karena lemparan batu. Namun Jhonny memastikan rusaknya kaca masjid tidak ada kaitanya dengan penyerangan rumah ibadah. Lemparan batu yang mengarah ke masjid diduga salah sasaran.

"Bahwa masalahnya residu antara dua kelompok. Ini bukan menyerang tempat ibadah, tidak begitu, permasalahannya tidak ada pembicaraan lari ke sana," ujar Jhonny

Selanjutnya kata Jhonny, untuk mencegah agar bentrok tak terulang kembali personel polisi dan TNI, berjaga jaga di lokasi bentrok.

"Untuk mengelola pasca kejadian, ada personel yang insert ke sini dari pak Dandim ada juga, yang jelas kita bersinergi, (lalu) dengan kami juga ada aparat pemerintahan di sini," ungkap Jhonny.

Terhadap pelaku yang pengrusakan sejauh ini belum ada yang ditangkap. Namun kata Jhonny, polisi kini sedang melakukan pengejaran. Pihaknya juga tidak segan segan menindak pelaku bila terbukti bersalah.

"Pasti penegak hukum sesuai alat bukti yang ada kalau memang si A pelakunya kita tangkap kita proses sampai di pengadilan kan gitu," ujar Jhonny

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar