Digrebek Polisi, Pabrik Soun Pakai Kaporit dan Pengadukan Penuh Kecoa

Kamis, 23/01/2020 22:30 WIB
Soun dan bihun (Inspirasi data)

Soun dan bihun (Inspirasi data)

Banyuasin, law-justice.co - Sebuah pabrik pembuatan soun ilegal atau mi halus di Jalan Pangeran Ayin Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, digrebek oleh anggota Polsek Talang Kelapa Banyuasin. Rabu (22/1/2020). Informasi yang didapat polisi dari masyarakat bahwa ada produksi soun secara ilegal dan juga tidak higenis karena dicampur kaporit dan tempat pengadukannya kotor.

Mengutip grid.id, informasi tersebut, dilakukan penyelidikan selama satu minggu oleh polisi. Tidak hanya kotor, limbah dari pabrik Soun Cap Ayam ini bahkan mencemari lingkungan warga.

Dari situlah dipastikan untuk dilakukan penggerebekan saat sedang produksi dilakukan. Benar saja, terlihat dari luar seperti tidak ada aktivitas. Ketika masuk ke dalam, banyak pegawai yang sedang beraktivitas membuat soun.

Gunakan Kaporit Sebagai Pemutih

Selain tidak memiliki izin produksi, memalsukan izin dagang, hingga tempat produksi yang sangat kotor dan tidak laik, ternyata produksi soun Cap Ayam ini juga mencampur bahan berbahaya lainnya.

Ketika diinterogasi Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Masnoni, mandor pabrik soun yakni Toeng mengungkapkan untuk membuat hasil produksi soun menjadi putih, adonan soun dicampur dengan penjernih air atau kaporit. Alat yang digunakan juga tidak steril dan terkesan seadanya.

"Ketika adonan sudah jadi, direndam dahulu selama tiga hari pakai air kaporit.Setelah adonan jadi putih, baru nanti diaduk lagi."

"Untuk diproses menjadi adonan sebelum dijadikan soun," ujar Toeng kepada Kapolsek.

Setidaknya, sudah 10 tahun lebih pabrik ini beroperasi.
Awalnya dari produksi rumahan, hingga akhirnya menjadi pabrik. Ada 13 karyawan yang bekerja di sini berdasarkan bagian masing-masing.

"Saya hanya bekerja disini, yang punya tidak datang. Biasanya datang, tetapi hari ini tidak datang," ungkapnya.

Ada Jentik Nyamuk dan Kecoa

Pantauan di lapangan, tempat produksi pembuatan soun ini sangat kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap yang sangat menyengat.

Tempat pembuatan soun yang kotor, bisa dipastikan dengan bahan-bahan yang digunakan.

Mulai dari tepung tapioka kualitas jelek, tempat pengadukan bahan yang terbuat dari batu bata penuh dengan jentik nyamuk, semut hingga kecoa ada di dalamnya.

Air yang digunakan untuk dicampur ke dalam adonan juga sangat tidak bersih. Air yang digunakan menggunakan air sumur berwarna kehijauan.

Masuk ke dalam tempat produksi ini, bisa membuat pusing kepala lantaran bau menyengat yang dikeluarkan.

Limbah hasil produksi juga dibuang tidak jauh dari lokasi pabrik.Sehingga, sangat terlihat tumpukan limbah baik air maupun bekas bahan produksi yang ada di depan pintu masuk ruang produksi.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar