Lima Fakta Kasus Mahasiswi Bengkulu yang Terkubur Tiga Hari

Rabu, 11/12/2019 10:10 WIB
Kolasi Wina Mardiani. (tribunnews)

Kolasi Wina Mardiani. (tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Wina Mardiani (20), mahasiswi semester V Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu yang sempat menghilang selama tiga hari ditemukan tewas terkubur di belakang kamar indekosnya yang berada di Jalan Beringing, Kecamatan Muarabangkahulu, Kota Bengkulu, Minggu (8/12/2019).

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga yang curiga dengan bau busuk dari arah belakang kamar indekos korban.

Pencarian korban mulai menemukan titik terang saat ditemukan sandal korban di belakang kos yang ditempati korban.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengenaskan dan sudah mengeluarkan bau busuk. Mayat korban ditemukan dengan kepala terbungkus karung dan kaki terikat.

Sinta Alena, tetangga korban, mengatakan, beberapa waktu lalu atau sebelum korban dinyatakan menghilang, korban sempat terjatuh saat hendak mengeluarkan motor di dalam area indekos.

Korban terjatuh karena tersenggol seseorang yang ada di indekos tersebut. Namun, Sinta tak menyebutkan siapa orang yang menyenggol korban hingga terjatuh.

Sinta hanya menyebut orang yang menyenggol korban itu tinggal di bawah area indekos.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan atas meninggal mahasiswi Universitas Bengkulu tersebut.

Berikut ini fakta selengkapnya seperti melansir kompas.co:

1. Kronologi ditemukannya mayat korban

Kapolsek Muara Bangkahulu Kompol Jauhari mengatakan, mayat korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga yang curiga dengan bau busuk dari arah belakang kamar indekos korban.

Setelah mencium bau busuk dari arah belakang, pihak keluarga korban pun menuju lokasi tersebut. Saat di lokasi pihak keluarga menemukan sandal korban dan cangkul di sekitar batang sawit belakang kamar indekos korban.

Di lokasi kejadian, warga juga menemukan tanah bekas galian. Hanya, tanah bekas galian tersebut ditutupi pelepah sawit.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi mengenaskan dan sudah mengeluarkan bau busuk. Mayat korban ditemukan dengan kepala terbungkus karung dan kaki terikat.

Korban ditemukan dengan masih menggunakan pakaian lengkap. Hanya baju dan celana korban dalam kondisi tidak terkancing.

"Korban saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan otopsi. Kita belum tahu apakah ada luka atau tidak, tetapi ini indikasi pembunuhan," kata Kompol Jauhari di Bengkulu, Minggu (8/12/2019).

2. Dikubur lebih dari tiga hari

Jauhari menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan orang-orang yang diduga terlibat pada kematian korban.

Ia memperkirakan bahwa korban sudah dikubur oleh pelaku selama tiga hari.

"Melihat kondisi saat ditemukan, kami perkirakan bahwa korban ini sudah dikubur kurang lebih tiga hari lamanya," ungkapnya.

Saat ini pihaknya sedang melakukan pengembangan dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menemukan pelaku pembunuhan korban.

"Akan terus kami dalami dan kumpulkan bukti-bukti dulu," katanya.

3. Penjaga kos mendadak menghilang

Sinta Alena, salah satu tetangga sebelah kamar korban, mengatakan, indekos yang dihuni dirinya dan korban dijaga oleh sepasang suami istri, yakni TK dan TD.

TK, kata Sinta, istri penjaga indekos tersebut mendadak pulang kampung sekitar pukul 16.00 WIB atau satu jam sebelum jenazah Wina ditemukan di belakang indekos.

Ia menitipkan kunci gerbang indekos kepada salah satu penghuni, dengan alasan ibunya sedang kritis di rumah sakit, sedangkan suaminya sudah meninggalkan indekos sejak Sabtu (7/12/2019) sore.

"Penjaga kosan itu tinggal di bawah. Mereka suami istri dan punya anak satu. Saat kejadian mereka tidak ada lagi. Istri penjaga kosan saat orang sibuk mencari Wina di bawah sekitar jam 4 sore tadi dia pergi dan nitip kunci sama yang nunggu kamar ujung. Katanya dia mau pulang kampung karena orangtuanya kritis di rumah sakit. Suaminya terakhir terlihat kemarin," katanya.

4. Polisi periksa 18 orang saksi

Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Indramawan Kusuma mengatakan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa 18 orang, terdiri dari para penghuni indekos, pemilik indekos, tetangga disekitar indekos dan pihak keluarga korban.

Selain memeriksa 18 orang, ujarnya, pihaknya juga mengamankan barang bukti di sekitar lokasi kejadian, yakni cangkul, centong, dan beberapa barang yang diduga milik korban.

"Hasil visum belum ya. Kita juga belum tahu sudah berapa hari korban ini terkubur. Hari ini kita baru melaksanakan otopsi. Kita sudah mendatangkan tim dokter dari Jakarta," katanya.

5. Korban dikenal baik

Sinta mengatakan, korban tinggal di kamar tersebut sejak awal masuk kuliah atau sekitar 2017.

"Kesehariannya Wina memang pendiam dan tertutup. Sama tetangga kalau negur cuma sekadar negur seperlunya aja. Tetapi anaknya baik kok," katanya.

Selama tinggal di indekos itu, ujarnya, dia tidak pernah mendengar atau melihat korban terlibat cekcok atau ribut dengan tetangga ataupun orang lain. Korban juga tak pernah terlihat membawa teman pria ke indekos tersebut.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar