Suram, Semakin Banyak Perusahaan PHK Massal Karyawan

Sabtu, 12/10/2019 16:31 WIB
Pabrik ban Michelin (independent.co.uk)

Pabrik ban Michelin (independent.co.uk)

Jakarta, law-justice.co - Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi kembali, bahkan semakin menjadi-jadi. Tercatat lebih dari puluhan ribu orang di berbagai tempat yang harus kehilangan kerja dalam waktu singkat.

Melansir dari Detik.com, Jumat (11/10/2019) selama seminggu ini saja sudah ada tiga perusahaan besar yang memutus kontrak ribuan karyawannya. Mulai dari perusahaan teknologi, bank, hingga pabrikan pembuat ban.

Ketiganya pun bukan cuma perusahaan biasa, di antaranya sudah ada yang bercap internasional. Berbagai alasan juga dikeluarkan oleh perusahaan, mulai dari efisiensi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Bahkan, sampai mengaku kalah saing dan tutup pabrik.

Berikut ini berita PHK di belahan dunia yang sudah dirangkum:

Hewlett-Packard

Raksasa produsen komputer asal Amerika, Hewlett-Packard atau HP mengumumkan rencana mereka untuk melakukan restrukturisasi fiskal pada 2020. Hal ini dilakukan efisiensi kegiatan operasional dan menjadi perusahaan yang lebih aktif secara digital.

HP Inc menyatakan bahwa mereka akan memecat 7.000 hingga 9.000 pekerja secara global. Pemangkasan karyawan tersebut merupakan bagian dari rencana restrukturisasi yang bertujuan untuk memotong pengeluaran.

"Kami mengambil tindakan berani dan tegas saat kami memulai bab berikutnya," kata Enrique Lores, Calon Presiden dan Chief Executive Officer HP Inc dalam keterangan resminya, Jumat (10/4/2019).

Pemangkasan akan dilakukan melalui kombinasi PHK dan pensiun dini secara sukarela, katanya dalam sebuah pernyataan.

HP memperkirakan bahwa rencana tersebut akan menghasilkan penghematan laju penjualan kotor tahunan sekitar US$ 1 miliar sekitar Rp 14,1 triliun pada akhir tahun fiskal 2022.

Dengan US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,41 triliun pada triwulan fiskal tahun 2019, US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,05 triliun pada tahun fiskal 2020. Sisanya dibagi antara tahun fiskal 2021 dan 2022. Hp mengharapkan rencana dapat selesai pada tahun fiskal 2022.

HSBC

HSBC Holdings Plc (HSBA.L) akan melakukan pemangkasan karyawan sebanyak 10.000 pekerjanya karena adanya masalah di geopolitik seperti Brexit dan krisis Hong Kong.

Sebelumnya diberitakan HSBC juga akan melakukan pemangkasan 4.000 karyawannya tahun ini. Hal tersebut berdasarkan kinerja kuartal III-2019. Tidak hanya itu, pemangkasan karyawan tersebut juga dikarenakan adanya peningkatan risiko global.

"Rencana ini merupakan upaya serius untuk memangkas biaya," demikian dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (7/10/2019).

HSBC Holding plc merupakan bak investasi dan jasa keuangan yang berpusat di Inggris. Bank ini merupakan bank terbesar ke-7 di dunia dan terbesar di Eropa.

Ia terdaftar di bursa London dengan kode HSBA. Saat ini HSBC dipimpin oleh Noel Quinn yang menjabat sementara sejak Agustus, karena pengunduran diri CEO sebelumnya John Flint.

Ratusan Karyawan Michelin Kena PHK

Perusahaan pembuat ban Michelin bakal tutup pabrik dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 619 karyawannya di La Roche-sur-Yon, Prancis.

"Berdasarkan sumber perusahaan, Michelin menjanjikan proposal menarik untuk karyawan yang terkena dampak," tulis AFP seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).

Sumber itu mengatakan 74 orang yang bekerja di sebuah pabrik karet di dekat Maine-et-Loiret, yang menjadi menyuplai di La Roche-sur-Yon, juga akan terpengaruh keputusan ini.

Awal tahun lalu, perusahaan ini juga mengatakan bakal menutup pabrik di Skotlandia dan Jerman yang memiliki total karyawan 1.703 orang.

CEO Michelin Florent Menegaux mengatakan bahwa investasi yang digelontorkan hingga US$ 77 juta tidak dapat menyelamatkan pabrik La Roche-sur-Yon.

Pada akhir tahun lalu, Michelin mempekerjakan sekitar 110.000 orang di berbagai negara. Sebanyak 20.000 karyawan berada di Perancis.

Michelin terdaftar di Bursa Saham Prancis. Harga saham Michelin sekitar 97,18 euro per lembar saham pada perdagangan hari ini.

(Regi Yanuar Widhia Dinnata\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar