Pesan Terakhir Muhtar, Mahasiswa S2 ITB yang Gantung Diri di Kos

Jum'at, 06/09/2019 05:55 WIB
ilustrasi persitiwa pembunuhan dengan cara bunuh diri (Mojokerto TIMES)

ilustrasi persitiwa pembunuhan dengan cara bunuh diri (Mojokerto TIMES)

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini warga Bandung digegerkan dengan kasus gantung diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswa pascasarjana (S2) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mahasiswa yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri tersebut bernama Muhtar Amin (25). Muhtar Amin saat ini masih terdaftar sebagai mahasiswa semester dua.

Warga Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini telah menempuh pendidikan Sarjana Teknik Elektro angkatan tahun 2014. Muhtar melanjutkan pendidikan pascasarjana di ITB jurusan Mikro Elektronika tahun 2018.

Melansir laman Kompas.com, Muhtar tewas gantung diri di kamar indekosnya, yang terletak di Jalan Sadang Hegar, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (3/9/2019) sekitar pukul 17.15 WIB.

Kejadian ini terungkap saat seorang saksi melihat ada tali tambang berwarna biru yang terlilit di kusen pintu.

Saksi tersebut kemudian berusaha membuka pintu kamar Muhtar, namun gagal lantaran terganjal badan Muhtar.

Kapolsek Coblong AKP Auliya Djabar, mengungkapkan bahwa badan Mohtar membelakangi pintu.

"Terlihat korban sudah dalam keadaan tergantung membelakangi pintu," ungkap Auliya, dikutip dari Kompas.com.

Saksi yang melihat tali tambang lalu memotongnya agar bisa membuka pintu.

Melihat Muhtar telah tewas, warga kemudian melaporkan kasus tersebut ke polsek setempat.

Muhtar kemudian dibawa ke RSHS Bandung oleh pihak polisi.

Pihak kepolisian menduga bahwa Muhtar bunuh diri lantaran mengalami depresi.

Setelah menelusuri kamar Muhtar, polisi menemukan beberapa bukti yang merujuk dugaan para polisi.

Polisi menemukan pesan terakhir Muhtar yang ditulis pada aplikasi catatan di laptop miliknya, yang ditemukan masih menyala.

"Sorry everyone, i just can`t take it anymore (maaf semuanya, aku sudah tidak tahan lagi)," terang Auliya.

Tak hanya itu saja, Auliya mengungkapkan bahwa saat Muhtar melakukan hal nekat tersebut, mahasiswa ITB ini sambil memutar lagu sendu.

Lagu tersebut berjudul Will The Circle Be Unbroken, yang merupakan original soundtrack (OST) game Bioshock Infinite.

"Terlihat di laptopnya, korban sedang mendengarkan lagu untuk Ost sebuah game dari YouTube," imbuh Auliya.

Polisi juga menemukan obat untuk depresi di kamar Muhtar.

Obat tersebut diperkirakan didapat Muhtar sekitar satu bulan ke belakang.

Pihak kampus pun sangat menyayangkan kejadian tersebut, lantaran Muhtar merupakan mahasiswa berprestasi.

Bahkan Muhtar mendapat beasiswa untuk studi di Turki.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar