Ini Penjelasan Edy Rahmayadi Soal Wisata Halal Danau Toba

Kamis, 05/09/2019 09:10 WIB
Mahasiswa Pecinta Danau Toba menggelar aksi tolak wisata halal. (detikcom)

Mahasiswa Pecinta Danau Toba menggelar aksi tolak wisata halal. (detikcom)

Jakarta, law-justice.co - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menanggapi rencana wisata halal di Danau Toba lantaran akhir-akhir ini menjadi polemik di masyarakat.

Dia menegaskan, tidak pernah mengatakan akan menerapkan wisata halal atau wisata syariah di Danau Toba.

Dia menjelaskan bahwa informasi yang beredar itu adalah hoaks dan fitnah. Menurutnya masyarakat Sumut beragam, ada kabupaten/kota yang masyarakatnya mayoritas Muslim, ada pula yang mayoritas Nasrani, sehingga tidak mungkin dirinya melontarkan hal seperti itu.

"Apa pernah anda dengar saya bilang mau membuat Danau Toba syariah?" tanya Gubernur Edy Rahmayadi seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Menurutnya ada kesalahpahaman informasi atas apa yang disampaikannya kepada wartawan. Edy mengaku, usai kunjungan Presiden Jokowi ke Danau Toba beberapa waktu lalu, ia ditanya wartawan mengenai apa tindakannya sebagai Gubernur terkait Danau Toba sebagai wisata unggulan.

Gubernur pun menjawab, ada dua hal utama yang perlu diperhatikan mengenai wisata Danau Toba.

Pertama, mengenai wisatawan mana yang paling banyak datang ke Danau Toba. Dicontohkannya, jika wisatawan Malaysia yang paling banyak datang, segala keperluannya harus dipersiapkan.

Hal itu tentu saja perlu disesuaikan dengan kebiasaan dan kebudayaan wisatawan yang datang. Sehingga wisatawan bisa nyaman dan akan kembali lagi ke Danau Toba. Begitu pula dengan bangsa lain yang datang.

Kedua, mengenai infrastruktur. Menurutnya infrastruktur sebagai konsep pariwisata haruslah disiapkan juga.

"Harus siap infrastruktur akomodasi yang representatif," pungkas Edy Rahmayadi.

Edy berharap kepada semua pihak agar polemik ini segera berakhir.

Jika terus berlanjut dikhawatirkan akan berpotensi menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat Sumut. Masyarakat pun diingatkan untuk tidak percaya dengan fitnah dan hasutan.

"Jangan pernah percaya dengan hasutan dan fitnah," tegas Edy Rahmayadi.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar