BNPT: Ada Kelompok Gunakan Pengajian untuk Sebar Paham Radikal

Selasa, 20/08/2019 19:42 WIB
Brigjen Hamli sebut ada kelompok tertentu gunakan pengajikan sebar radikalisme (foto: wartakota)

Brigjen Hamli sebut ada kelompok tertentu gunakan pengajikan sebar radikalisme (foto: wartakota)

Jakarta, law-justice.co - Masyarakat diminta mewasdai beragam cara yang dilakukan kelompok tertentu untuk menyebarluaskan paham radikal. Salah satu caranya adalah menggunakan forum pengajian sebagai ajang penyebarluasan paham radikal terorisme. Hal itu disampaikan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang juga perwira tinggi Polri, Brigadir Jenderal Hamli pada kegiatan Dialog Pelibatan Unsur Kampus dalam Pencegahan Terorisme di Universitas Lampung, Bandarlampung, Selasa (20/8).

"Bukan kami mengatakan pengajian adalah tempat penyebarluasan paham radikal terorisme, tapi memang faktanya ada kelompok-kelompok yang menyalahgunakan pengajian untuk tujuan-tujuan itu," kata Hamli pada kegiatan Dialog Pelibatan Unsur Kampus dalam Pencegahan Terorisme di Universitas Lampung, Bandarlampung, Selasa (20/8).

Lebih lanjut Hamli yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan BNPT sejak 3 Februari 2017 lalu menceritakan kisah tentang adanya sekelompok perempuan yang setelah mengikuti pengajian tertentu langsung berpandangan negatif terhadap kelompok lain, enggan berteman dan bahkan ada yang sampai mengafirkan aparatur negara.

"Yang seperti ini kan tidak bisa pengajiannya yang disalahkan, tapi harus didalami. Itu tadi di (pengajian--Red) dalam dikasih tahu apa kok begitu keluar jadinya begitu," imbuhnya seperti dilansir dari Antara.

Untuk lingkungan kampus, Hamli berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan memberikan pengawasan terhadap jalannya pengajian-pengajian yang sifatnya tertutup. Hamli mendorong mahasiswa berfikir kritis untuk menolak ajakan bergabung atau melakukan aksi terorisme.

"Seperti tadi disuruh melakukan bom bunuh diri dengan iming-iming surga. Kalau ada critical thinking adik-adik bisa menjawab dengan mudah, ustaz saja dulu yang melakukan bom bunuh diri agar bisa masuk surga lebih awal," ujar Hamli disambut tawa peserta kegiatan.

(Tim Liputan News\Rin Hindryati)

Share:




Berita Terkait

Komentar