Pudarnya Peran Luhut di Antara Riuh Geng Politik

Sabtu, 03/08/2019 18:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: Liputan6)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: Liputan6)

Jakarta, law-justice.co - Isyarat mengenai tenggelamnya peran Luhut Binsar Panjaitan--yang kini menjabat Menko Kemaritiman--pada periode kedua Joko Widodo ditunjukkan dengan munculnya pelbagai persaingan antar-kelompok politik di internal partai politik pendukung. Pengamat politik yang juga pakar hukum tata negara, Refly Harun menyebutnya sebagai: persaingan antar-geng politik.

Dalam situasi politik, menurutnya hal tersebut lumrah saja terjadi.

"Ya dalam politik biasa lah intrik politik. Saya kira sekarang ada persaingan juga antara Nasdem dengan lingkaran-lingkaran Jokowi yang lainnya kan gitu," tutur Refly kepada wartawan di Jakarta usai diskusi publik bertajuk "MPR Akan Amandemen Konstitusi Lagi?" pada Sabtu (3/8/2019) seperti dilansir Rmol.id.

"Kalau periode kedua ini, Luhut kan bukan lingkaran PDIP. Dulu kita ingat ada trio macan Luhut, Rini Soemarno dan Andi Wijayanto. Nah ini kan sudah rahasia umum PDIP sebagai penyokong terbesar saham Jokowi tidak begitu suka dengan ketiga sosok ini kan," katanya lagi.

Refly pun menjelaskan, geng politik yang dimaksud adalah kelompok pasca-Pilpres 2019. Menurut dia, geng politik tersebut antara gerbong Jokowi dan gerbong dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mengingat setelah rekonsiliasi keduanya mulai menunjukkan kedekatan secara politik.

"Jadi kalau kita bicara tentang persaingan politik itu ya ada persaingan antar-geng politik. Antar-geng politik itu ya gengnya Jokowi sama gengnya Prabowo, dalam tanda kutip ya geng politik. Juga, ada persaingan inter geng politik, yakni persaingan antar pendukung sendiri," ungkap Refly.

Refly melanjutnya, wajar jika persinggungan antar-geng politik menjelang pembentukan kabinet Jokowi-Maruf. Sebab, semua partai politik tengah berhitung untuk mengisi pos-pos di kabinet Jokowi-Maruf jilid II.

"Dan saya kira, apalagi menjelang pembentukan kabinet ini, semua pihak sedang bergerilya dan menghitung berapa besar investasi politik yang sudah mereka tanam untuk kemenangan Jokowi."

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar