Copa America 2019

Faktor Penyebab Messi Gagal Terus Bersama Timnas Argentina

Sabtu, 15/06/2019 14:01 WIB
Lionel Messi tampak kecewa usai timnya ditahan imbang Islandia (foto: Reuters)

Lionel Messi tampak kecewa usai timnya ditahan imbang Islandia (foto: Reuters)

law-justice.co - Lionel Messi adalah pemain yang berbeda saat bersama Barcelona dan Timnas Argentina. Bersama klub, ia sudah memenangkan semuanya di level gelar maupun penghargaan individu. Namun ia gagal mempersembahkan gelar untuk tim Tango.

Sejak membantu Argentina juara Olimpiade 2008, Messi tidak kunjung mengulangi kuseksesannya. Ia gagal dalam tiga partai final: Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016.

Tidak ada pemain yang paling disorot selain Messi. Pada Piala Dunia 2014, ia menjadi pemian terbaik turnamen, tapi gagal menahan Jerman hanya karena satu gol yang dicetak oleh Mario Gotze. Dua turnamen berikut di Copa America, Messi sudah naik status menjadi kapten. Sayangnya, pada dua turnamen itu mereka kalah oleh Timnas Chili lewat adu penalti.

Saat berjuang di Piala Dunia 2018 di Rusia, Messi berhasil membawa Argentina lolos dari babak kualifikasi. Tapi mereka tertatih-tatih berjuang di fase grup, bermain imbang melawan Islandia dan kalah 0-3 atas Kroasia.

Lolos sebagai runner-up grup D, tidak ada yang mampu menahan mereka lagi saat disingkirkan oleh Prancis di babak 16 besar. Prancis, yang kemudian menjadi juara Piala Duia 2018, menyingkirkan Argentina dengan skor 4-3.

Pertanyaannya, mengapa magis Messi hilang saat bermain untuk negaranya?

Bersama Barcelona, Messi telah memenangkan 4 gelar Liga Champions, 10 gelar La Liga, dan 6 kemenangan Copa del Rey. Keberhasilan itu kemudian membuatnya meraih penghargaan Ballon D’Or 5 kali. Messi juga sudah meraih penghargaan Sepatu Emas (top skor di kompetisi liga di Eropa) 6 kali.

Kegagalan di Timnas Argentina membuat Messi sempat berpikir ingin pensiun. Namun ia mengurungkan niat tersebut, setidaknya untuk kompetisi Copa America 2019 di Brasil. Skuat Argentina kali ini lebih banyak diisi oleh pemain muda, dimana ada 12 orang  memiliki kurang dari 10 penampilan untuk negaranya.

Sementara Messi, hanya ditemani oleh dua pemain veteran lainnya, Sergio Aguero dan Angel Di Maria. Apakah nasib Messi akan sama dengan empat turnamen sebelumnya?

Analis sepak bola, Nicolas Baier dan Graham Hunter, kepada ESPN memaparkan alasan mengapa Messi gagal bersama timnas Argentina.

“Masalah utamanya adalah, tim nasional Argentina tidak membantu perjuangan Messi,” kata Nicolas.

Masalah lainnya antara lain: Rekan setim yang berganti-ganti terus, kurangnya waktu persiapan, perubahan pelatih terus-menerus, ketidakmampuan manajemen dalam federasi sepakbola Argentina, dan beban yang terlalu besar untuk dibawa oleh satu pemain.

Sebagai kapten, Messi diharapkan oleh rekan-rekannya untuk mampu membawa perubahan di atas lapangan. Lawan tahu bahwa mereka tinggal mengawal Messi, mengingat betapa integralnya dia dengan peluang Argentina.

Messi telah mencetak 65 gol untuk Argentina di semua kompetisi. Raihan itu mengukuhkannya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang massa untuk Argentina. Saat ini, tidak ada pemain pendukung lainnya yang menjadi ancaman di depan gawang.

Kemudian, ada tekanan yang terus menerus membandingkan Messi dengan legenda Diego Maradona. Banyak yang ingin Messi seperti Maradona, membawa Piala Dunia kembali ke Argentina setelah memenangkan edisi 1986 di Meksiko. Jika dia tidak berhasil melakukan hal yang sama, Messi akan sangat dikritik.

Di Argentina, Messi tidak memiliki satu orang pun pemain yang terhubung secara psikologis. Di Barcelona, Messi dibantu oleh tiga seniornya, yakni Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Pep Guardiola.

Satu-satunya pemain yang mungkin memiliki hubungan psikologis di Argentina adalah Javier Mascherano. Tapi keduanya tidak bekerja sama secara langsung di atas lapangan. Yang satu di lini depan, yang lain menjaga lini belakang.

Saat ini, Messi membutuhkan rekan seperti Luis Suarez di Argentina. Kedua pemain itu telah terhubung satu sama lain menjadi predator yang ganas di depan gawang lawan. Sayangnya, mereka justru harus bersaing di Copa America 2019, dimana Suarez juga menjadi ujung tombak bagi timnas Uruguay.

Messi bisa berharap pada striker Manchester City Sergio Aguero dan pemain Juventus Paulo Dybala. Namun kekompakan itu harus dibangun sejak awal. Kalau tidak berhasil menciptakan chemistry, Messi dan Argentina kemungkinan besar akan gagal lagi.

(Januardi Husin\Reko Alum)

Share:




Berita Terkait

Komentar