Ketika Presidential Club Bisa Hilangkan Wibawa Prabowo

Rabu, 08/05/2024 05:52 WIB
Ilustrasi: Presiden (2024-2029) terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. (Sekneg)

Ilustrasi: Presiden (2024-2029) terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. (Sekneg)

Jakarta, law-justice.co - Analis politik dari UIN Syarif HIdayatullah, Dedi Kurnia Syah menyatakan bahwa usulan Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Presidential Club atau kelab presiden tidak diperlukan sama sekali dan dianggap bisa mendelegitimasi wibawa presiden.

Menurut dia, dibentuknya Presidential Club tidak diperlukan lantaran akan menimbulkan dilema di tengah pemerintah.

“Ini akan menimbulkan dilema, jika difungsikan seperti Wantimpres, maka bisa delegitimasi wibawa Prabowo sebagai Presiden,” ucapnya seperti melansir rmol.id, Selasa (7/5).

Dia menambahkan, Prabowo akan hilang wibawanya dan akan merasa akan dikendalikan presiden sebelumnya.

“Karena terbukti mengikuti arahan Presiden terdahulu, dan bukan tidak mungkin akan terjadi post power syndrome di antara mantan Presiden,” tutupnya.

Klub Presiden Sulit Diwujudkan Karena Konflik Kepentingan

Pembentukan presidential club atau klub presiden diprediksi sulit terwujud. Alasannya, banyak kepentingan dan konflik antar presiden.

Hal ini dikatakan pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Ia mencontohkan soal hubungan yang kurang harmonis antara SBY dengan Megawati maupun dengan presiden saat ini Joko Widodo.

"Untuk mewujudkan Presidential Club tentu tidak mudah. Sebab, untuk menyatukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo, tampaknya sulut disatukan dalam wadah tersebut," ucapnya, Selasa (7/5).

Adapun penyebab utamanya, kata Jamiluddin, tampaknya ada pada Jokowi yang dianggap sebagai musuh bersama.

"Megawati tampaknya akan sulit duduk bersama dengan Jokowi. Bagi Megawati, hubungannya dengan Jokowi sudah patah arang," ucapnya.

Namun demikian, Presidential Club masih mungkin diwujudkan apabila Prabowo bertemu terpisah dengan mantan presiden.

"Setidaknya Prabowo bertemu dengan Megawati, tanpa ada Jokowi dan SBY. Namun Prabowo bisa bertemu bersama dengan SBY dan Jokowi. Dengan format ini masih dimungkinkan terwujudnya Presidential Club," tutupnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar