Keserakahan Bitcoint akhirnya di Hancurkan Dolar US

Kamis, 18/04/2024 00:39 WIB
Ilustrasi Stablecoin (Bitcoinist)

Ilustrasi Stablecoin (Bitcoinist)

law-justice.co - Dolar AS Makin Perkasa, Bitcoin Rontok

Berikut ini perbandingan investasi dolar dan bitcoin yang saling berlawanan. Dimana Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mencapai tembus rekor lima hari terbaiknya sejak Februari 2023, akan tetapi  Bitcoin (BTC) mengalami penurunan selama kurun waktu tersebut. Proyeksi suku bunga acuan bank sentral AS yang bakal tetap tinggi turut menekan laju Bitcoin menjelang halving pada 20 April.


Rencana pemangkasan suku bunga acuan AS mundur hingga September dan diperkirakan hanya akan berlangsung dua kali, lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya sebanyak tiga kali.
Suku bunga yang lebih tinggi biasanya mendorong investor asing untuk mengambil keuntungan dari imbal hasil yang lebih besar dari obligasi dan deposito berjangka, sehingga meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.

Bloomberg Dollar Spot Index (BBDXY), yang mengikuti pergerakan dolar AS terhadap sepuluh mata uang utama, sudah naik sekitar 2% dalam lima hari terakhir. Sementara itu, sejak awal tahun ini BBDXY sudah naik 5%.

Dolar AS telah menguat diatas 9 mata uang
Menurut BBDXY, skor Indeks Dolar AS berada di 106,34, meningkat dari 105,28 lima hari sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa dolar AS telah menguat terhadap sembilan mata uang lainnya, antara lain euro, poundsterling Inggris, dan yen Jepang.

Sementara itu, data CoinMarketCap menunjukkan Bitcoin telah mengalami penurunan harga sebesar 9% selama lima hari terakhir menjadi US$63.936 (Rp 1,02 miliar). Meskipun tidak selalu berkorelasi, Bitcoin dan dolar telah menunjukkan hubungan terbalik selama bertahun-tahun.

Reuters melaporkan, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan tingkat inflasi negara tersebut - saat ini 3,5% - tidak bergerak ke arah target 2% dari bank sentral. Ini berarti The Fed akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk memangkas suku bunga acuannya.

CoinTelegraph mengutip unggahan trader Justin Spittler di X pada 16 April bahwa setiap kali dolar AS mencapai "level overbought", maka dengan cepat diikuti oleh koreksi Bitcoin yang signifikan.

Bitcoin, yang dipandang sebagai aset yang fluktuatif, biasanya mengalami lonjakan permintaan ketika dolar AS melemah.

Namun, faktor lain ikut berperan dengan Bitcoin halving yang dijadwalkan berlangsung tiga hari lagi, yakni 20 April 2024. Halving adalah sebuah proses yang mengurangi jumlah imbalan yang diberikan kepada penambang (miner) per blok sebesar 50%.

Tiga hari sebelum tahun 2020, dominasi Bitcoin - rasio kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan dengan kapitalisasi pasar kumulatif semua mata uang kripto lainnya - mencapai 15% lebih tinggi dari level saat ini.

Pada saat itu, dolar AS 6% lebih lemah pada saat itu dibandingkan dengan kekuatannya saat ini. Menurut CoinStats, dominasi Bitcoin saat ini mencapai 52%.

Sementara itu, perjalanan dolar AS yang mengalami kenaikan dalam kurun lima hari terakhir telah meredam semangat pasar kripto, yang tercermin dalam penurunan 11 poin pada indeks Ketakutan & Keserakahan Kripto sejak tanggal 10 April.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar