Pemicu Penyanyi Indonesia Idol Wafat Akibat Gagal Jantung di Usia Muda

Selasa, 09/04/2024 22:05 WIB
Ilustrasi penyakit jantung (stylemagazine)

Ilustrasi penyakit jantung (stylemagazine)

Jakarta, law-justice.co - Wafatnya penyanyi jebolan Indonesia Idol, Melitha Sidabutar yang meninggal dunia di usia 23 tahun akibat penyakit gagal Jantung. Dia wafat setelah kembarannya, Melisha Sidabutar, telah berpulang lebih dulu di Desember 2020.

Kakak almarhumah, Ronald menyebut Melitha Sidabutar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Eka Hospital Bekasi, Senin (8/4/2024) pagi. Namun, Melitha mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 09.59 WIB dan dokter menyatakan penyanyi idol itu meninggal dunia.

"Kemarin pagi langsung bawa ke rumah sakit. Nggak lama (masuk rumah sakit) lalu berpulang. Untuk diagnosa dokter itu gagal jantung. Itu dari dokter," kata Ronald kepada wartawan yang ditemui di rumah duka Carolus, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).

Dikutip dari Medical News Today, gagal jantung terjadi ketika jantung tidak memompa cukup baik untuk memasok darah ke tubuh. Meskipun gagal jantung paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, gagal jantung juga dapat menyerang usia 20-an. Menurut studi tahun 2014 yang mengamati data selama 20 tahun di Swedia, sekitar 1 persen dari total rawat inap karena gagal jantung terjadi pada orang yang berusia antara 18 hingga 44 tahun.

Di Amerika Serikat, diperkirakan 6,2 juta orang hidup dengan gagal jantung. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,4 juta orang berusia di bawah 60 tahun. Sebuah studi pada 2020 memperkirakan gagal jantung mempengaruhi antara 0,02-1 dari setiap 1.000 orang. Para peneliti juga mencatat bahwa meskipun jarang terjadi, angka kejadian telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena alasan yang tidak diketahui.

Apakah gagal jantung umum terjadi pada orang muda? Gagal jantung pada orang berusia antara 20-29 tahun bukanlah hal yang umum. Meski begitu, ada kemungkinan seseorang berusia 20-an bisa mengalami gagal jantung.

Diperkirakan 0,02-1 dari setiap 1.000 kasus gagal jantung setiap tahun terjadi pada orang berusia 20-an. Bagaimana Gejala Gagal Jantung di Usia 20-an?

Tanda dan gejala dapat bervariasi berdasarkan jenis gagal jantung yang dialami seseorang. Faktor-faktor seperti sisi jantung yang terkena, serangan mendadak, dan tingkat keparahan, dapat memengaruhi gejala yang mungkin timbul pada seseorang.

Dalam kasus ringan, seseorang mungkin pertama kali merasakan sesak napas saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik. Ketika kondisinya semakin parah, mereka mungkin mengalami sesak napas saat melakukan tugas biasa atau saat berbaring.

Tanda-tanda gagal jantung lainnya bisa meliputi:
merasa lemas
batuk
kelelahan
kesulitan berkonsentrasi
warna kebiruan pada jari dan bibir
mengantuk
sakit perut
ketidakmampuan untuk tidur berbaring
mual
perlu sering buang air kecil
kehilangan selera makan
penambahan berat badan
bengkak di leher, pergelangan kaki, perut, pembuluh darah, atau kaki.

Siapa pun, berapa pun usianya, harus mencari bantuan medis darurat jika mengalami gejala seperti:
rasa sakit di dada
sesak napas
tanda-tanda serangan jantung lainnya
pusing atau pingsan

Seseorang yang memiliki faktor risiko terkena gagal jantung harus berkonsultasi dengan dokter jika mereka melihat gejala yang tidak biasa. Faktor risiko gagal jantung dini pada orang lanjut usia serupa, dan meliputi:
kegemukan
diabetes
tekanan darah tinggi
penyalahgunaan zat (kokain, sabu, alkohol)

Mencegah gagal jantung pada usia 20-an sama dengan mencegahnya di kemudian hari. Beberapa langkah yang dapat diambil seseorang untuk membantu mengurangi risiko dan mencegah gagal jantung meliputi:
mengelola tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas
menghindari penggunaan tembakau, alkohol, atau obat-obatan rekreasional
mengelola stres
makan makanan sehat jantung yang penuh dengan sayuran, biji-bijian, buah-buahan, dan protein tanpa lemak
berolahraga secara teratur

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar