AS Klaim Tak Terlibat dalam Serangan Israel ke Konsulat Iran

Selasa, 02/04/2024 17:26 WIB
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby (Foxnews)

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby (Foxnews)

Jakarta, law-justice.co - Amerika Serikat mengklaim tak terlibat dalam serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Insiden itu menewaskan dua komandan Garda Revolusi Iran (IRGC).

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan kepada Axios bahwa Washington "tidak terlibat dalam serangan tersebut dan kami tidak mengetahui tentang hal itu sebelumnya."

Ia juga mengatakan AS sudah menyampaikan hal ini langsung kepada pemerintah Iran.

Pada Senin 1 April 2024, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad Reza Zahedi, dikabarkan tewas dalam serangan itu.

Menurut pejabat Israel dan AS, Negeri Zionis sudah memberikan informasi kepada Washington mengenai serangan ini beberapa menit sebelum terjadi. Namun, Israel hanya menginformasikan dan bukan meminta persetujuan dari AS.

Pejabat AS mengatakan informasi dari Israel tidak memberikan rincian dan baru diterima Washington ketika jet-jet militer telah mengudara.

Pejabat itu mengklaim Israel tidak memberi tahu bahwa mereka merencanakan serangan bom terhadap gedung konsulat Iran.

Juru bicara Israel, Daniel Hagari, sebelumnya menyatakan pihaknya meyakini serangan udara mereka mengenai "gedung militer pasukan Al Quds" dan bukan konsulat.

"Menurut sumber intelijen, ini bukan konsulat dan bukan kedutaan. Saya ulangi ini bukan konsulat dan bukan kedutaan. Ini adalah bangunan militer pasukan Al Quds yang menyamar sebagai bangunan sipil di Damaskus," jelas Hagari.

Saat ditanya apakah Israel terlibat dalam serangan di konsulat Iran, Hagari menolak berkomentar. Namun dia menuding dalam enam bulan terakhir, Iran membuat "kawasan ini semakin memanas".

"Dia (Iran) adalah aktor utama yang melakukan kekejaman di wilayah ini dengan menggunakan proksi di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Bahkan pagi ini, kendaraan udara tak berawak Iran menghantam pangkalan Israel di Eliat," ucapnya seperti dikutip Axios.

Merespons serangan ini, Iran bersumpah bakal membalas serangan tersebut. Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad juga menyatakan serangan Israel tak akan memengaruhi hubungan antara Iran dan Suriah.

Beberapa jam setelah serangan di Damaskus, beberapa drone dilaporkan diluncurkan dari Suriah menuju Israel. Namun demikian, serangan-serangan itu dilumpuhkan oleh sistem pertahanan udara milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Seorang pejabat pertahanan AS juga mengatakan Washington sempat mendeteksi serangan drone di Garnisun Al-Tanf di Suriah beberapa jam usai serangan di Damaskus. Pasukan militer AS pun menghancurkan pesawat nirawak itu.

Tak ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan pada infrastruktur dalam insiden tersebut.

Pejabat senior AS sementara itu mengatakan insiden di Damaskus menunjukkan bahwa saat ini ada eskalasi konflik antara Israel dan Iran serta para proksinya di Timur Tengah.

AS pun mewanti-wanti bahwa milisi sekutu Iran di Suriah bakal terang-terangan menargetkan Negeri Zionis buntut insiden ini.

Konflik antara Iran dan Israel belakangan meningkat setelah Negeri Zionis melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina.

Para proksi Iran di Timur Tengah menyatakan solidaritas terhadap Gaza lewat serangkaian serbuan ke Israel dan sekutu. Kendati begitu, Iran selama ini tidak pernah secara langsung mengakui keterlibatannya dalam konflik ini.***

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar