Gerindra Disebut Merasa Jika Tak Ada Gibran Prabowo Juga Bakal Menang

Kamis, 28/03/2024 05:51 WIB
Prabowo-Gibran yang kini unggul di hasil hitung cepat Pilpres 2024 memiliki banyak janji jika menang. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON). /

Prabowo-Gibran yang kini unggul di hasil hitung cepat Pilpres 2024 memiliki banyak janji jika menang. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON). /

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menganggap bahwa Partai Gerindra merasa tanpa didampingi putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, Prabowo Subianto akan tetap menang.

Kata dia, ketika membahas kursi menteri di koalisi Prabowo yang sangat sedikit, karena menurutnya Jokowi dan Gibran akan meminta secara terpisah, Partai Golkar dan Partai Demokrat pun serupa, ditambah partai lain dan para pendukung.

"Jadi sebetulnya kursi yang 34 itu sangat sedikit, Demokrat sudah wanti-wanti, Golkar bahkan menjelaskan dengan sangat sistematis bahwa dialah yang memenangkan calon pasangan ini," ucapnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (27/3).

"Dan sebetulnya Gerindra merasa bahwa gak ada Gibran juga kita sudah menang kok kalau kita lihat bagaimana komposisi PSI yang seharusnya jadi penanda bahwa Jokowi kalah artinya Gibran juga kalah tuh," jelasnya.

Sekadar informasi, dengan dukungan Jokowi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tetap tidak lolos ambang batas parlemen dan hanya mendapatkan suara 2,8 persen di pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Sementara diketahui, koalisi pemenang Pilpres 2024 Prabowo-Gibran meributkan jatah menteri di pemerintahan mendatang.

Seperti Golkar yang mengalami lonjakan suara di Pemilu 2024 merasa seharusnya mendapatkan porsi lebih besar dalam kabinet ke depan.

"Jadi, kalau 25%, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima [posisi menteri] itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25%, room [ruang] masih banyak," kata Ketua Umum Golkar Airlangga, dikutip dari Kabar24.bisnis.com.

Kemudian pernyataan tersebut ditanggapi partai koalisi lain, salah satunya Partai Demokrat. Politikus Demokrat Kamhar Lakumani memahami keinginan Golkar untuk mendapat 5 jatah menteri di koalisi Prabowo.

Karena Golkar menurutnya all out membantu Prabowo di Pemilu 2024. Namun meskipun demikian, Partai Golkar tidak bisa memaksakan kehendak, karena sebagai presiden, Prabowo mempunyai hak prerogatif.

"Ini sepenuhnya menjadi hak prerogatif Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih jika hasil rekapitulasi nasional real count Pilpres telah ditetapkan KPU 20 Maret mendatang," tuturnya di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Sedangkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pihaknya menyerahkan keputusan kursi menteri kepada presiden terpilih.

"Itu hak prerogatif presiden, terserah beliau,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).

Dirinya enggan menanggapi Golkar yang mengajukan proposal lima kursi menteri kepada Prabowo, dia kembali menekankan merupakan hak prerogatif presiden.

“Ya, kalau itu tanya Pak Airlangga [Ketum Golkar] dong, nanya kok ke saya,” ucapnya.

Kemudian wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan permasalahan kursi menteri akan dibicarakan kembali di lain waktu, namun yang berhak menentukannya adalah Prabowo sebagai presiden.

“Ya nanti dibicarakan lagi ya, kamikan fokus 20 Maret, hasilnya apa. Masalah menteri dan lain-lain nanti bisa dibicarakan lagi, didiskusikan lagi,” jelas Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (18/3/2024) pagi.

“Nanti dibicarakan lagi, didiskusikan lagi dengan Pak Prabowo. Beliau selaku calon presiden yang menentukan,” imbuhnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar