Anggota Polresta Manado Bunuh Diri Diduga Karena Masalah Pribadi

Sabtu, 27/04/2024 17:42 WIB
Petugas kepolisian saat olah TKP kematian Brigadir RA di Mampang. (istimewa)

Petugas kepolisian saat olah TKP kematian Brigadir RA di Mampang. (istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Kepolisian menyatakan dugaan penyebab anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) yang ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dikarenakan masalah pribadi. Brigadir RAT dikonfirmasi kepolisian tewas dalam mobil yang berada di halaman rumah yang berlokasi di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).

"Dugaan masalah pribadi," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Sabtu (27/4).

Namun begitu, Ade Rahmat menjelaskan bahwa semua masih akan didalami lebih dulu soal dugaan penyebab Brigadir RAT bunuh diri. Termasuk mendalami hasil rekaman CCTV untuk mengetahui kronologis kejadian. 

Selain itu, kepolisian juga sedang mengumpulkan kesaksian. Tidak hanya kepada pihak yang berada di dalam lokasi kejadian, tetapi juga kepada keluarga. “Masih kita dalami kepada pihak istri, keluarga dan kerabat," katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan ada sejumlah barang bukti di dalam lokasi kejadian. Ia menyebut ada senjata HS Kaliber yang ditemukan di dalam mobil RAT ditemukan tewas bunuh diri.

Polisi mengatakan anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali yang tewas dengan luka tembak di kepala sedang cuti di Jakarta dengan menyambangi rumah kerabatnya di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Namun, istri korban, Osin (37) menyebut suaminya berada di Jakarta dalam urusan dinas.

Kata sang istri, suaminya itu berstatus BKO dengan menjadi ajudan polwan yang memiliki suami pengusaha di Jakarta sejak 2022 silam. Osin sendiri menolak menyebutkan nama polwan tersebut. Namun dia menegaskan suaminya bertugas sebagai ajudan dari polwan tersebut.

"Ajudan. Saya enggak kasi nama (dari polwan itu)," kata Osin, seperti dikutip detik.com, Jumat (26/4).

Adapun sejauh ini, kepolisian telah memeriksa sebanyak 18 saksi. Dari pengecekan CCTV dan keterangan para saksi, didapati kesimpulan bahwa tewasnya RAT bukan karena dibunuh seseorang. “saya clear-kan, itu bukan pembunuhan, itu bunuh diri. Kita sudah olah TKP," kata Kombes Pol Ade Rahmat Idnal.

Jasad RAT kini memasuki proses autopsi untuk penyelidikan. Pihak keluarga RAT dikabarkan telah mendatangi lokasi kejadian pada hari ini. Selain untuk memastikan izin autopsi, keluarga RAT juga disebut telah melihat rekaman CCTV menjelang peristiwa bunuh diri tersebut.  

(Rohman Wibowo\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar