Respons Kemlu soal Dugaan 10 WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina

Senin, 18/03/2024 10:16 WIB
Wagner Group, wajah serdadu bayaran Rusia yang mengklaim berjaya di garis depan Ukraina. Mereka  mulanya merekrut narapidana. (newamerica)

Wagner Group, wajah serdadu bayaran Rusia yang mengklaim berjaya di garis depan Ukraina. Mereka mulanya merekrut narapidana. (newamerica)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) menyatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan KBRI Moskow tidak pernah mendapat informasi mengenai warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha menyatakan bahwa Kemlu beserta KBRI Kyiv dan KBRI Moskow telah memonitor rilis Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut ada 10 WNI yang menjadi tentara bayaran, empat di antaranya meninggal dunia.

"Hingga saat ini KBRI Kyiv dan KBRI Moskow tidak pernah menerima informasi mengenai aktivitas WNI sebagai tentara bayaran," ujarnya Minggu (17/3).

Dia mengaku pihaknya tengah menelusuri dan meminta informasi resmi perihal klaim Rusia tersebut.

"Perwakilan RI saat ini tengah melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal ini," jelas Judha.

Kemudian dia menjelaskan jumlah WNI yang berada di Ukraina adalah 55 orang, termasuk keluarga besar KBRI Kyiv.

Menurut dia, para WNI yang tinggal di Ukraina itu ada yang bekerja di organisasi internasional hingga WNI yang menikah dengan warga Ukraina.

"Para WNI di Ukraina ada yang bekerja di organisasi internasional, NGO internasional dan WNI yang menikah dengan warga negara Ukraina," tutur Judha.

Informasi ini awalnya dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang dirilis oleh Kedutaan Besar Rusia di Indonesia.

Juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan laporan tersebut perlu untuk didalami lebih lanjut. Selain itu, Iqbal pun menyarankan informasi ini untuk ditanyakan kepada pihak Rusia.

Data Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa dari 10 WNI yang disebut menjadi tentara bayaran di Ukraina, empat di antaranya tewas dalam pertempuran.

"Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran," demikian keterangan Kedubes Rusia di Indonesia.

Kedubes Rusia mengatakan sejak 24 Februari 2022, tercatat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina. Berdasarkan data tersebut, Polandia menyumbang tentara bayaran terbanyak yakni sekitar 2.960 orang.

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia tidak memberikan detail kapan para tentara bayaran ini datang ke Ukraina. CNNIndonesia.com telah menghubungi pihak Kedubes Rusia, namun belum ada respons.

Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin membantah data tersebut. Hamianin justru mempertanyakan keabsahan data Kemhan Rusia itu.

"Kita semua tahu bahwa otoritas Rusia adalah pembohong andal dan provokator," jelas Hamianin.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar