Tiba-Tiba Paus Fransiskus Minta Ukraina Menyerah ke Rusia, Kenapa?

Senin, 11/03/2024 12:49 WIB
Imam tertinggi Umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus. (iNews)

Imam tertinggi Umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus. (iNews)

Jakarta, law-justice.co - Pemimpin Tertinggi Kristen Katolik, Paus Fransiskus melontarkan pernyataan soal perang Rusia-Ukraina yang membuat dunia heboh.

Pasalnya dalam keterangannya, Paus Fransiskus mendorong agar Ukraina memiliki keberanian "bendera putih" dan mulai berunding dengan Moskow untuk mengakhiri perang.

Komentar Paus Fransiskus dilemparkan dalam wawancara dengan media asal Swiss, RSI, yang direkam pada akhir bulan lalu.

Dalam wawancara tersebut, Paus Fransiskus menjawab pertanyaan soal dua pendapat yang berbeda soal Ukraina. Satu pihak menilai Ukraina seharusnya menyerah karena mereka tak mampu lagi menahan gempuran tentara Rusia, sedangkan pihak lain menyatakan invasi Rusia akan terlegitimasi jika Ukraina memutuskan untuk menyerah.

Pewawancara menggunakan istilah "bendera putih" dalam pertanyaannya ke Paus Fransiskus.

"Saya pikir orang paling kuat adalah mereka yang melihat situasi ini, memikirkan orang banyak dan memiliki keberanian `bendera putih`, dan bernegosiasi," kata Paus Fransiskus.

"Kata negosiasi adalah kata penuh keberanian. Jika Anda merasa kalah, dan hal tidak berjalan baik, Anda harus punya keberanian untuk bernegosiasi." tambahnya.

Seperti melansir cnbcindonesia.com, wawancara tersebut adalah pertama kalinya Paus Fransiskus menggunakan istilah "bendera putih" atau "kalah" terkait perang Rusia-Ukraina.

Juru bicara Vatican Matteo Bruni menyatakan bahwa Paus Fransiskus menggunakan kata "bendera putih" meniru jurnalis yang mewawancarai dirinya kemudian menggunakan kata tersebut "untuk menghentikan permusuhan dan mencari titik temu yang dicapai lewat keberanian untuk bernegosiasi."

Dalam suratnya ke Kiev, Moksow, dan Washington DC yang dikirim pada tahun lalu, Paus Fransiskus juga telah mendorong agar perang diakhiri.

"Mungkin ada rasa malu. Namun, berapa orang akan tewas dalam perang ini. Semua harus bernegosiasi pada waktunya, cari negara untuk menjadi mediator," kata Paus Fransiskus dalam suratnya.

Dalam bagian lain di wawancara yang sama, Paus Fransiskus juga berbicara soal perang Gaza. Paus mengatakan,"negosiasi bukan berarti menyerah."

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar