Faisal Basri: Indonesia Berpotensi Alami `Stroke` yang Ketiga!
Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri (Monitor.id)
Jakarta, law-justice.co - Pakar Ekonomi Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menyebut Indonesia berpotensi mengalami `stroke` untuk yang ketiga kalinya.
Hal itu disampaikan Faisal dalam acara Malam Tirakatan untuk Kejujuran dan Keadilan di Komunitas Utan Kayu, Senin (12/2) malam.
Kata Faisal, sejak merdeka, Indonesia setidaknya sudah dua kali mengalami `stroke`. Pertama, terjadi pada 1965. Kedua, pada 1998.
"Nah `stroke, biasanya maksimal dua kali," kata Faisal.
Namun, Faisal menyebut saat ini Indonesia justru kembali mengalami tanda-tanda yang berpotensi menimbulkan `stroke` ketiga.
"Penyebab stroke ini tunggal, namanya Jokowi. Nah jadi ada kesempatan sehari lagi buat Jokowi untuk insaf, besok dia memerintah ASN, tentara, polisi netral enggak ikut-ikut pemilu, tapi katanya mustahil," ucap dia.
"Kalau mustahil, wajib dijatuhkan secepat mungkin itu obatnya, supaya kita tidak mengalami `stroke` yang ketiga. Karena kalau `stroke` yang ketiga biasanya sudah dekat dengan kematian," lanjutnya.
Lebih lanjut, Faisal berharap kekuatan masyarakat sipil bisa membawa perubahan dan mengobati `stroke` tersebut, demi keutuhan bangsa Indonesia.
"Oleh karena itu maka tidak ada kata lain Indonesia harus kita rajut kembali, tapi kunci utamanya, syarat utamanya adalah kita tidak mengalami stroke," tutur Faisal.
"Sumber `strokenya` yang harus kita singkirkan jangan nyari yang lain-lain," imbuh dia.
Komentar