Luhut Beberkan Keuntungan Impor KRL dari China

Rabu, 07/02/2024 21:38 WIB
Arti Indonesia bukan republik pisang yang diucapkan oleh Menko Marves Luhut Pandjaitan (voi)

Arti Indonesia bukan republik pisang yang diucapkan oleh Menko Marves Luhut Pandjaitan (voi)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal impor KRL dari China. Sebanyak 3 rangkaian KRL baru diimpor PT KCI dari perusahaan CRRC Sifang Co.Ltd.

Menurut Luhut impor KRL baru ini dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kereta untuk sementara waktu. Sejalan dengan itu,Luhut bilang produksi kereta baru dan juga retrofit KRL lama akan digarap oleh PT INKA.

"Itu kan pernah dirapatkan itu bridging aja, 3 train kan itu ya, sambil kita bangun yang di Banyuwangi dan Madiun dengan INKA ini agar buatan dalam negeri. Kita impor bentar aja," jelas Luhut ditemui di Kantor Kemenkomarves, Jakarta Pusat, Rabu 7 Februari 2024.

Seiring dengan importasi KRL baru dari China, muncul dugaan adanya sikut-sikutan antara China dengan Jepang di balik impor KRL dari China.

Disebut-sebut, ada ancaman dana pinjaman untuk membayar pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Whoosh dari China Development Bank (CDB) akan ditahan bila Indonesia memilih kereta impor dari Jepang.

Pasalnya, CRRC Sifang merupakan pabrikan kereta yang juga memproduksi Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Sementara itu pada awalnya santer dikabarkan KRL baru akan diimpor dari Jepang namun tak jadi dilakukan.

Soal isu yang berkembang luas itu, Luhut enggan menanggapi. Malah dia mengaku baru tahu ada isu soal ancaman pinjaman dari China yang tak akan cair untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Ohh, baru tahu saya soal itu," kata Luhut dikutip dari Detik.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga menepis kabar tersebut. "Oh nggak, nggak. Nggak ada. Nggak ada hubungan," kata pria yang akrab disapa Tiko itu pada tempat yang sama.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar