Media China Fokus Peluang Ganjar Menang di Pilpres 2024

Senin, 05/02/2024 16:17 WIB
Dalam setiap kampanye ke sejumlah wilayah Indonesia,  Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo selalu menyempatkan diri blusukan ke pasar tradisional. Semisalnya yang dilakukan oleh Ganjar saat berkujung ke Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/2/2024), Ganjar ke Pasar Palimo dan Pasar 16 Ilir. Ganjar menyebut kunjungannya itu sekaligus sebagai bahan persiapan debat capres pada hari Minggu (4/2/2024) mendatang. (Foto: TPN Ganjar-mahfud)

Dalam setiap kampanye ke sejumlah wilayah Indonesia, Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo selalu menyempatkan diri blusukan ke pasar tradisional. Semisalnya yang dilakukan oleh Ganjar saat berkujung ke Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (2/2/2024), Ganjar ke Pasar Palimo dan Pasar 16 Ilir. Ganjar menyebut kunjungannya itu sekaligus sebagai bahan persiapan debat capres pada hari Minggu (4/2/2024) mendatang. (Foto: TPN Ganjar-mahfud)

Jakarta, law-justice.co - Media asal China yang berbasis di Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) menyoroti soal peluang kemenangan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo di pemilu 2024.

SCMP juga merilis laporan berjudul "Pemilu Indonesia 2024: Mampukah Ganjar Pranowo membawa putaran kedua ketika upaya untuk `kemenangan total` berkurang?" pada Minggu 4 Februari 2024.

Baca juga : Soal Rezim Toxic

Di paragraf pertama, SCMP menuliskan bahwa Ganjar tampak menjadi kandidat terkuat untuk menduduki jabatan tertinggi di Indonesia.

Namun, nasib dia telah berubah. Kini, Ganjar hanya punya waktu kurang dari dua pekan untuk berjuang agar tetap bertahan.

Ganjar Pranowo yang didampingi eks Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres).

SCMP juga menyoroti konser rock dan kampanye yang ramai dengan tagline "Menang Total" di Jakarta pada pekan lalu.

"Namun, kemenangan yang jelas hanya dalam waktu 10 hari menjelang pemilu Indonesia tampaknya mustahil karena keduanya kalah telah dalam jajak pendapat," demikian menurut SCMP.

Sumber internal mengatakan sulit mengabaikan angka-angka dari hasil survei terkait Ganjar.

Sejumlah lembaga survei melaporkan elektabilitas Ganjar tak lebih tinggi dari capres nomor urut 3 Prabowo Subianto. Di beberapa jajak pendapat, posisi Ganjar bahkan di urutan ketiga.

Peluang terbaik Ganjar untuk bersaing dengan Prabowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yakni dengan memaksakan pemilu ke putaran kedua.

Menurut aturan di Indonesia, pemenang pilpres adalah paslon yang memperoleh suara lebih dari 50 persen dari jumlah dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 1/2 (setengah) jumlah provinsi di Indonesia.

Kepala departemen politik Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Jakarta Arya Fernandes memberi pandangan dia soal Ganjar. Menurutnya eks Gubernur Jawa Tengah ini tak memberikan kesan saat debat capres.

Sejumlah pemilih mungkin juga tak melihat Ganjar sebagai pemimpin yang tegas. Mereka justru memandang sebagai perpanjangan tangan dari ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Anies mampu menampilkan dirinya dengan cara yang lebih kuat," kata Arya dalam laporan SCMP.

Arya juga mengatakan dengan waktu kurang dari dua pekan, Ganjar tak bisa mendapat kembali sebagian dukungan yang telah hilang.

Ganjar-Mahfud menjadi pasangan calon di pilpres kali ini usai diusung PDIP, partai yang juga mengusung Presiden Indonesia Joko Widodo selama dua periode saat pilpres.

PDIP berharap popularitas Jokowi menular ke Ganjar. Mereka juga menilai presiden RI itu akan mendukung eks Gubernur Jawa Tengah.

Namun, kenyataannya tidak demikian. Dukungan diam-diam Jokowi mengarah ke pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Gibran merupakan Wali Kota Solo sekaligus anak Jokowi.***

(Yudi Rachman\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar