Budiman Sudjatmiko : Ini Alasan Gibran Bawa Greenflation di Debat

Rabu, 24/01/2024 16:59 WIB
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (Foto: Istimewa)

Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengungkap alasan cawapres Gibran Rakabuming Raka mengangkat isu inflasi hijau atau greenflation dalam debat keempat Pilpres 2024 lalu.

Budiman Sudjatmiko juga mengatakan publik perlu tahu greenflation karena berkaitan dengan lingkungan dan ekonomi. Dampaknya bisa terasa di masyarakat seiring perkembangan iklim dan ekonomi global.

"Kita tidak sedang membuat kampanye `Nina Bobo` tapi kampanye pendidikan dan edukatif," beber Budiman kepada wartawan, Rabu 24 Januari 2024.

Budiman Sudjatmiko bilang agenda transisi ekonomi hijau berkeadilan memiliki konsekuensi. Perubahan teknologi dan aktivitas di sektor energi terbarukan, lanjut Budiman, bisa memicu kenaikan harga barang berupa inflasi.

"Mas Gibran ingin mengingatkan bahwa tidak ada makanan yang gratis untuk sebuah kemajuan. Dari Ekonomi Hijau ini disebut fenomena `Greenflation`. Pasangan capres perlu menjelaskan ini ke publik, sehingga publik punya cara pandang yang lebih informatif lebih berimbang," ungkapnya.

Mantan politikus PDI-Perjuangan tersebut juga mengatakan bahwa publik berhak tahu konsekuensi dari setiap kebijakan yang dijanjikan saat kampanye. Ia menekankan bahwa pasangan Prabowo-Gibran ingin mengajak publik untuk rasional dan visioner.

"Kalau kampanye hanya sekadar mengumbar janji tapi rakyat tidak dijelaskan konsekuensi-konsekuensinya, maka itu adalah penyesatan. Prabowo-Gibran mengajak kita untuk menghitung konsekuensi dan resiko, sehingga kita harus bersiap untuk itu," jelasnya dilansir dari CNN Indonesia.

Debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum pada Minggu 21 Januari 2024 malam yang lalu masih menjadi perbincangan publik. Dalam sesi tanya jawab, Gibran Rakabuming Raka memunculkan istilah Greenflation atau inflasi hijau saat bertanya kepada Mahfud MD.

Mahfud MD menyebut Gibran mengarang dan mengaitkan sesuatu yang tidak ada. Pada akhirnya Mahfud MD enggan menjawab pertanyaan `recehan` dan mengembalikan waktu kepada moderator.

"Kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya seperti itu tuh recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh sebab itu saya kembalikan ke moderator," ujar Mahfud MD.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar