Soal Kasus Dugaan Suap SAP di KKP, Susi Pudjiastuti: Memalukan!

Jum'at, 19/01/2024 09:28 WIB
eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (beritagar.id)

eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (beritagar.id)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti iktu buka suara menanggapu soal kasus dugaan suap perusahaan asal Jerman SAP kepada pejabat di era kepemimpinannya.

"Baru tahu (soal dugaan suap ke pejabat KKP) dari berita. (Saya) sedang cari-cari tahu. Memalukan dan ya kok berani?" katanya seperti melansir cnnindonesia.com, Kamis (18/1).

Meski begitu, Susi belum bisa merinci lebih lanjut soal temuan dugaan suap tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya, kasus ini geger ketika SAP diminta membayar denda US$220 juta atau setara Rp3,4 triliun usai terbukti menyuap pejabat pemerintah di Indonesia dan Afrika Selatan. Ini terungkap dalam dokumen putusan Pengadilan AS.

Penyuapan di Indonesia diklaim terjadi antara 2015 hingga 2018. Praktik suap disebut dilakukan melalui sejumlah agen SAP kepada para pejabat Indonesia.

Suap itu diberikan demi mendapatkan keuntungan bisnis terkait berbagai kontrak antara SAP dan kementerian, lembaga, dan instrumen lain. KKP menjadi salah satu yang terseret.

Selain KKP, Kementerian Kehakiman AS juga menyebut pejabat di Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo) terlibat dalam kasus suap tersebut.

Di lain sisi, Juru Bicara Menteri KKP Wahyu Muryadi menegaskan pihaknya tidak tahu-menahu dengan masalah tersebut. Ia menyebut dugaan suap berlangsung di era menteri sebelum Sakti Wahyu Trenggono.

"Kami tidak tahu-menahu dengan masalah tersebut. Kalau menurut artikel tersebut terjadi pada 2015-2018. Kami tidak dalam posisi menjawab karena di luar era kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono," ucapnya, Senin (15/1).

"Tapi prinsipnya silakan saja diperiksa. Kami serahkan pada mekanisme hukum dan kami siap bekerja sama dengan aparat penegak hukum guna memproses perkara ini," tutupnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar