Satu Pasien Covid-19 Omicron GE.1 di Batam Meninggal Dunia

Selasa, 26/12/2023 16:44 WIB
Kasus baru Covid-19 melonjak lagi (idx channel)

Kasus baru Covid-19 melonjak lagi (idx channel)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Kesehatan melaporkan satu pasien virus corona (Covid-19) Subvarian Omicron GE.1 meninggal dunia di Batam, Kepulauan Riau.

"Hasil itu berdasarkan update laporan verifikasi kasus kematian COVID-19 dari Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BTKL) Batam," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.

Pasien Subvarian Omicron GE.1 yang dimaksud adalah warga berinisial GNS (77), berjenis kelamin laki-laki. Meninggal dunia pada 21 Desember 2023 di Rumah Sakit (RS) Elizabeth Lubuk Baja.

Sejauh ini ada tiga pasien virus corona (Covid-19) yang ditemukan di Batam. Ada dua pasien yang telah meninggal dunia. Keduanya juga mengidap subvarian berbeda.

Pasien yang lebih dulu meninggal dunia terkonfirmasi positif BA.2.86.1 yang merupakan sub-lineage JN.1. Pasien itu adalah FV (48) berjenis kelamin laki-laki, meninggal pada 18 Desember 2023 di Rumah Sakit Embung Fatimah.

Dengan demikian masih ada satu pasien yang masih menjalani perawatan.

Pada libur Natal 2023 dan menjelang Tahun Baru 2023 Kemenkes mencatat sebaran Covid-19 varian JN.1 di Indonesia terus bertambah mencapai 41 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan temuan kasus tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequensing (WGS) terhadap 77 sampel atau 43 persen dari 453 kasus konfirmasi sepanjang November sampai awal Desember 2023.

Dari 41 kasus yang ditemukan, lima di antaranya ditemukan pada 6-23 November 2023. Jika dirinci, dua kasus dari Jakarta Utara, satu kasus dari Jakarta Selatan, satu kasus dari Jakarta Timur, dan satu kasus dari Batam.

Sementara itu, 36 kasus lainnya ditemukan dari pengambilan sampel pada 1-12 Desember 2023. Rinciannya, 29 kasus ditemukan di Jakarta Selatan, dua kasus dari Jakarta Timur, dua kasus dari Jakarta Utara, dan tiga kasus dari Batam.

Mayoritas pasien atau sekitar 39 persen tidak mengalami gejala apapun. Akan tetapi, ada 14 persen pasien yang bergejala, mayoritas mengalami batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar